Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto-Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) telah mendaftar dan mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam kesempatan itu, keduanya sama-sama berbicara soal istrinya.
ASS misalnya, menyinggung soal istrinya, Naomi Oktarina saat sambutan dalam acara deklarasi bersama tim pemenangannya di Hotel Claro, Kamis (29/8/2024). Saat itu, ASS mulanya menyapa seluruh hadirin yang ikut dalam deklarasi, lalu secara khusus memperkenalkan Naomi yang datang mendampingi dirinya.
"Pada hari ini tentu juga saya hormati teman-teman kader, para relawan dan tentu wabilkhusus ini istri saya tercinta hadir pada hari ini. Satu ji," ujar ASS memulai sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ASS itu sontak disambut tawa para peserta deklarasi. Pasalnya, ASS sebelumnya diterpa isu telah beristri dua atau berpoligami dengan seorang ASN Pemprov Sulsel.
Isu itu pun sebelumnya telah diklarifikasi oleh Juru Bicara ASS-Fatma, Ramli Rahim. Dia membantah ASS beristri dua dan menyebut isu itu fitnah belaka.
"Ini fitnah yang sangat keterlaluan, karena sudah menyerang harkat dan martabat seseorang," kata Ramli dalam keterangan tertulisnya kepada detikSulsel, Senin (24/8).
Dia menyebut fitnah dilakukan oknum itu untuk menjatuhkan figur ASS sebagai kandidat dengan elektabilitas tertinggi. Pihaknya mengimbau masyarakat agar tak mudah percaya dengan fitnah tak berdasar yang diduga dilakukan oleh pihak lawan ASS-Fatma.
"Kita patut menduga kalau ini dilakukan oleh lawan politik beliau yang tidak senang dengan Andi Sudirman karena surveinya sangat tinggi untuk terpilih lagi menjadi gubernur Sulsel bersama dengan wakilnya Fatmawati Rusdi," tegasnya.
Danny Cerita Istri Maju Pilwalkot Makassar
Di sisi lain, Wali Kota Makassar Danny Pomanto juga banyak berbicara soal istrinya, Indira Jusuf Ismail usai mendaftar di KPU Sulsel, Kamis sore. Dia menjawab sejumlah tudingan ketika di saat bersamaan istrinya juga maju sebagai calon wali Kota Makassar.
"Saya ini kan memang selalu di-bully, anu biasa ji itu. Bagi saya negative campaign," ujar Danny saat konferensi pers di KPU Sulsel, Kamis (29/8).
Menurutnya, Indira maju di Pilwalkot Makassar bersamaan dirinya maju di Pilgub Sulsel merupakan konsekuensi dari Pilkada Serentak. Apalagi, Indira maju bukan karena dorongannya, tetapi diminta oleh masyarakat Makassar.
"Ini konsekuensi dari pemilu serentak. Jadi tugasnya ibu itu menjaga suara di Makassar agar utuh. Ada orang tanya kenapa Pak Wali majukan ibu? Saya bilang pertanyaan saya juga sama seperti itu. Artinya bukan saya yang majukan," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Danny menyebut pendukungnya khawatir PAD Makassar akan turun jika pembangunan Kota Makassar tak dilanjutkan oleh Indira. Hal itu menjadi alasan pendukungnya mendorong Indira jadi suksesornya sebagai Wali Kota Makassar.
"Saya juga tanya kenapa kau (pendukung) mau kasih maju ibu. Dia mengatakan bahwa ini traumanya orang Makassar, bagaimana Makassar ditinggalkan dua tahun kemudian turun. PAD turun, dari WTP menjadi WDP. Kemudian kita bangkit kembali. Pelayanan publik turun semua, sekarang kembali Makassar juara-juara Indonesia dan menjadi contoh dunia," jelasnya.
Danny juga blak-blakan pernah ditanya soal majunya Indira merupakan bentuk nepotisme. Namun Danny menantang dengan untuk membuktikan jika ada nepotisme yang dilakukannya selama 2 periode menjadi Wali Kota Makassar.
"Orang tanya tidakkah nepotisme? 10 tahun saya menjabat teman-teman bisa buktikan kalau ada keluarga saya, anak saya, saudara saya, ipar saya yang urus proyek, yang urus jabatan selama 10 tahun," katanya.
"Kalau ada buktikan satu, saya suruh mundur ibu," tambah Danny.
Danny mengaku tak perlu menunggu Indira maju di Pilwalkot Makassar jika punya niat untuk melakukan nepotisme. Indira maju, kata Danny, murni desakan dari masyarakat Kota Makassar.
"Jadi tidak perlu menunggu ibu jadi wali kota baru nepotisme. Saya betul-betul karena tuntutan masyarakat," ungkapnya.