Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah memastikan membentuk poros baru pada Pilwalkot Makassar 2024. PKS mengusung duet Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando.
"Insyaallah (duet Amri-Rahman)," kata Humas PKS Sulawesi Selatan (Sulsel) Wahida Eka Putri saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (28/8/2024).
Wahida belum menjelaskan lebih jauh soal duet Amri-Rahman. Namun dia mengatakan jika PKS telah menyerahkan SK rekomendasi untuk bertarung di Pilwalkot Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah (diberikan SK rekomendasi)," ucap Wahida.
Sementara terkait jadwal pendaftaran di KPU, Wahida mengaku belum bisa memastikan. Dia menyebut PKS masih berkoordinasi terkait jadwal pendaftaran.
"Baru koordinasi dengan LO, nanti kami infokan, ya," pungkas Wahida.
Diketahui, Amri Arsyid merupakan Ketua DPW PKS Sulsel. Sementara Abdul Rahman Bando merupakan politisi Demokrat yang juga mantan birokrat di Pemkot Makassar.
Amri sebelumnya mengaku mengincar figur berlatar belakang birokrat atau akademisi untuk menjadi wakilnya di Pilwalkot Makassar. Dia menilai kombinasi politisi dan birokrat merupakan hal yang ideal.
"Saya berharap banyak dengan birokrat, kemudian akademisi. Karena saya melihat kombinasi politisi dan birokrat ini untuk Kota Makassar. Ini kombinasi yang ideal lah. Karena Makassar ini kan kota besar, kota metropolitan," kata Amri Arsyid kepada detikSulsel, Minggu (25/8).
Amri menjelaskan, Makassar membutuhkan sosok yang paham dalam pengelolaan pemerintahan. Kolaborasi antara politisi dan birokrat atau akademisi dinilai akan semakin sempurna.
"Kita butuh sosok birokrat yang mampu melakukan tata kelola pemerintahan yang baik. Kalau semuanya ada di politisi, bukan berarti nggak bisa jalan, tapi mungkin tidak sempurna," terangnya.
Sebelumnya, Amri mengaku melirik beberapa figur untuk menjadi wakilnya. Di antaranya ada Abdul Rahman Bando, Irwan Adnan, hingga Andi Bukti Djufri.
"Tentu ada beberapa nama yang masuk dalam short list kita. Karena kan waktu sudah sangat pendek. Dari birokrat ini seperti Rahman Bando, Irwan Adnan, Andi Bukti, dan ada beberapa akademisi juga yang sedang kita dekati dan sedang proses," imbuhnya.
(asm/sar)