Inflasi Parepare 4,46% di Agustus 2025 Dipicu Harga Beras, Tertinggi di Sulsel

Inflasi Parepare 4,46% di Agustus 2025 Dipicu Harga Beras, Tertinggi di Sulsel

Ardiansyah - detikSulsel
Sabtu, 06 Sep 2025 17:30 WIB
Ilustrasi inflasi ekonomi
Foto: Ilustrasi inflasi. (Freepik/freepik)
Parepare -

Badan Pusat Statistik (BPS) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat inflasi pada Agustus 2025 secara year on year (y-o-y) mencapai 4,46% dan menjadi yang tertinggi di Sulsel. Kenaikan inflasi tersebut dipicu naiknya harga komoditi beras dan ikan.

"Kalau di bulan Agustus ini sebenarnya yang di angka 4 itu ada beberapa kabupaten dan kota ya, ada Sidrap, Luwu Timur dan Parepare. Ya hanya kalau kita lihat komanya 4,46 ya Parepare ini angkanya yang kebetulan tertinggi," ungkap Kepala BPS Parepare, Dian Ernawaty kepada detikSulsel, Sabtu (6/9/2025).

Dian menjelaskan inflasi Parepare pada Agustus 2024 mencapai 4,35%. Kenaikan inflasi pada periode Agustus 2025 ini dipicu kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang menyumbangkan angka inflasi yang paling besar untuk year-on-year itu dari kategori makanan, minuman, tembakau. Nah itu komoditinya beras," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan bulan Agustus 2024 beras SPHP sudah tersalurkan ke warga. Sementara Agustus 2025 SPHP belum tersalurkan dan harga beras premium dan medium mengalami kenaikan.

"Mungkin kita bicarakan yang di tahun lalu itu di bulan Agustus itu harga beras masih ada beras SPHP. Harga beras medium premium itu belum setinggi saat ini," tutur Dian.

"Saat ini kan tembus di harga Rp15.000. Di pasaran ada yang Rp14.000, ada yang Rp15.000, ada yang Rp16.000 bergantung dengan jenisnya. Nah di tahun lalu itu berdasarkan data, itu rata-ratanya di bawah harga saat ini," jelasnya.

Komoditi lainnya yang menyumbang inflasi yakni naiknya harga ikan di pasaran. Harga ikan naik itu karena dampak cuaca buruk.

"Kami berjalan, harga ikan kita amati memang ikan ini polanya naik turun. Karena cuaca, karena pasokan," ungkapnya.

Menurut Dian, Pemkot Parepare perlu melakukan intervensi atas komoditi yang naik dan berdampak pada angka inflasi. Terutama melakukan pemantauan pada harga hingga pasokan beras dan ikan.

"Pemkot perlu mungkin untuk mengumpulkan dan mengecek pedagang besar termasuk pedagang ikan dan beras. Untuk mencari intervensi apakah dari rantai pasokan atau distribusi untuk menjamin stoknya itu ada terus," pungkasnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads