Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare Akbar Ali menanggapi angka inflasi yang mencapai 2,22% pada Agustus 2024 atau tertinggi di Sulawesi Selatan (Sulsel). Akbar mengklaim kenaikan inflasi itu masih berada dalam batas aman.
"Inflasi Parepare sudah seimbang. Masih berada dalam batas yang aman, yakni antara 1,5 persen hingga 3,5 persen," kata Akbar Ali kepada wartawan, Sabtu (7/9/2024).
Akbar tidak menjelaskan lebih jauh soal kenaikan inflasi tersebut. Termasuk soal sorotan DPRD Parepare mengenai serapan APBD Pemkot Parepare yang masih minim diduga sebagai pemicu tingginya inflasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare, Husni Syam menambahkan sejumlah inisiatif telah dilakukan untuk menekan inflasi. Seperti pasar murah, pemantauan harga, hingga kerja sama dengan daerah penghasil komoditas.
"Kami telah melakukan beberapa inisiatif, termasuk menggelar pasar murah, memantau harga di pasar, dan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil komoditas," jelas Husni.
Husni mengklaim langkah-langkah yang dilakukan tersebut sudah berdampak positif pada pengendalian inflasi. Terutama pada harga cabai yang mengalami penurunan.
"Kami melihat dampaknya cukup signifikan, terutama pada beberapa komoditas seperti cabai yang harganya sudah turun," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengaku tidak menemukan kendala selama pengendalian inflasi apalagi berbagai upaya pengendalian rutin dilakukan. Dia juga berjanji akan mengupayakan agar inflasi di bulan berikutnya bisa ditekan.
"Insyaallah, pasti akan berjalan terus (menekan inflasi). Memang ada masa masanya. Kita upayakanlah turun (angka inflasi) pada saat (periode) berikutnya," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya Ketua sementara DPRD Parepare Kaharuddin Kadir mempertanyakan kinerja Pemkot Parepare imbas inflasi Agustus di angka 2,22% atau tertinggi di Sulsel. Kaharuddin mengaku prihatin dengan kondisi ini sebab inflasi Parepare selalu terjaga saat masih dipimpin Taufan Pawe (TP) sebagai wali kota.
"Saya selaku anggota DPRD sangat prihatin dengan inflasi yang tinggi ini. Tidak ada daerah yang berkeinginan inflasinya tinggi. Karena inflasi tinggi itu mempengaruhi harga barang dan dipastikan daya beli masyarakat pasti turun," kata Kaharuddin kepada media, Jumat (6/9).
(asm/hsr)