RSUD Andi Makkasau Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), memberikan penjelasan terkait kondisi remaja bernama Hendra (20) yang diduga keracunan obat dari Puskesmas Lapadde. Pihak rumah sakit menyebut Hendra hanya alergi obat.
"Bukan keracunan obat. Dari pemeriksaan, kita simpulkan bahwa yang dialami pasien itu akibat reaksi alergi obat dan nama istilahnya di dunia kedokterannya Stevens Johnson Syndrome (SJS)," kata dokter spesialis kulit di RSUD Andi Makkasau Parepare, dr Harfiah kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
Harfiah mengatakan kulit Hendra memang melepuh di daerah mata, bibir dan juga kelamin. Dia menyebut gejala tersebut merupakan reaksi dari alergi obat yang diminum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SSJ itu reaksi alergi obat termasuk dan itu sangat jarang terjadi," terangnya.
Dia menegaskan obat yang diberikan di puskesmas memang pilihan utama untuk penderita epilepsi. Namun Hendra ternyata mengalami gejala yang tidak biasa sehingga dibawa ke RSUD Andi Makkasau.
"Diberikan regimen atau obat yang memang pilihan utama mereka yang menderita epilepsi," paparnya.
Harfiah mengaku pihaknya juga sempat menanyakan terkait riwayat alergi obat ke pihak keluarga saat awal masuk ke RSUD Andi Makkasau. Pihak keluarga menyebut Hendra tidak ada riwayat alergi obat.
"Saya tanyakan juga apakah ada riwayat alergi obat atau konsumsi obat sebelumnya. Keluarganya sendiri mengatakan tidak ada alergi obat dan itu baru pertama kali diberikan kepada pasien," jelasnya.
Dia mengakui dokter tidak bisa memprediksi pasien alergi obat atau tidak. Sehingga dokter akan bertanya ke pasien saat diperiksa sebelum diresepkan obat.
"Kita (sebagai dokter) tidak memprediksi apakah pasien itu akan alergi, kecuali pasien ada riwayat alergi sebelumnya yang diberikan obat yang sama, itu yang salah," tegasnya.
"Untuk mendeteksi alergi obat khusus untuk obat minum sampai sekarang belum ada tesnya kecuali pemberian antibiotik yang diberikan secara suntikan atau injeksi itu, akan dilakukan skin test ini adalah tes alergi," lanjutnya.
Harfiah menambahkan kasus alergi obat sangat jarang dialami oleh pasien. Namun selama bertugas di RSUD Andi Makkasau dia telah menangani 5 pasien yang alergi obat.
"Untuk kasus ini, di RS Andi Makkasau ini selama saya bertugas di sini sudah ada lima kasus yang saya tangani seperti itu," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, kakak Hendra, Andi Aisyah Utami mengatakan adiknya kejang-kejang sehingga dibawa ke Puskesmas Lapadde. Namun setelah meminum obat dari puskesmas, kondisi adiknya memburuk hingga dibawa ke RSUD Andi Makkasau.
"Awalnya adikku ada penyakitnya sering kejang-kejang dan kemudian dibawa ke puskesmas (Puskesmas Lapadde). Kemudian dia ditensi dan ditimbang. Dikasih mi obat dan itu yang dikonsumsi hampir satu bulan," kata Aisyah Utami kepada wartawan, Jumat (26/7).
"Dia konsumsi itu obat, dia sakit mata, sakit tenggorokan dan muncul bintik merah seperti terbakar dan hari ketiga parah sekali mi dan saya bawa mi ke RS," tambahnya.
(hsr/ata)