Remaja di Parepare Diduga Keracunan Obat dari Puskesmas, Kulit Melepuh

Remaja di Parepare Diduga Keracunan Obat dari Puskesmas, Kulit Melepuh

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 26 Jul 2024 14:02 WIB
Ilustrasi Obat
Foto: Getty Images/iStockphoto/SARINYAPINNGAM
Parepare -

Remaja bernama Hendra (20) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga keracunan obat yang diresepkan dari Puskesmas Lapadde. Hendra mulanya kejang-kejang lalu dibawa ke Puskesmas Lapadde.

"Awalnya adikku ada penyakitnya sering kejang-kejang dan kemudian dibawa ke puskesmas (Puskesmas Lapadde). Kemudian dia ditensi dan ditimbang. Dikasih mi obat dan itu yang dikonsumsi hampir satu bulan," kata kakak Hendra, Andi Aisyah Utami kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).

Aisyah mengatakan kondisi adiknya semakin memburuk setelah mengkonsumsi obat dari puskesmas. Dia lalu membawa adiknya ke RSUD Andi Makkasau untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia konsumsi itu obat, dia sakit mata, sakit tenggorokan dan muncul bintik merah seperti terbakar dan hari ketiga parah sekali mi dan saya bawa mi ke RS," jelasnya.

Asiyah menuturkan keluarganya lalu mendatangi Puskesmas Lapadde untuk melaporkan kondisi adiknya yang diduga keracunan obat. Pihak puskesmas hanya memberikan uang Rp 200 ribu untuk membeli obat.

ADVERTISEMENT

"Bapak saya ke puskesmas dan siap tanggung jawab. Memang tanggung jawab dengan melihat adikku dan diberikan pembeli obat total Rp 200 ribu dan sampai sekarang tidak ada mi pertanggungjawabannya," keluhnya.

Dia pun menyayangkan sikap pihak Puskesmas Lapadde yang seolah lepas tangan. Pasalnya, Hendra masih menjalani perawatan dan kontrol rutin ke rumah sakit akibat kondisinya itu.

"Saya tidak salahkan, tapi bagaimana adik saya dapat perawatan. Saya minta pertanggungjawaban yang baik dapat dirawat yang baik dan obatnya," katanya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Lapadde, Nurhaidah mengaku sudah memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur ke pasien tersebut. Dia berdalih tidak mengetahui kondisi pasien setelah mengkonsumsi obat tersebut.

"Pasien itu sudah kami layani sesuai dengan prosedur. Adapun masalah yang pasien alami pada saat itu (diduga keracunan obat), kami tidak bisa memantau setelah pulang ke rumahnya, apakah kondisinya membaik atau memburuk," jelasnya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads