"Kami sudah sampaikan bahwa untuk mendapatkan tempat tidak ada pembayaran, tetapi tetap tidak mau pindah," kata Kadis Perdagangan Parepare Andi Wisna kepada detikSulsel, Rabu (29/5/2024).
Dia memastikan proses relokasi pedagang telah dipikirkan secara matang. Termasuk ada tempat kosong yang tersedia yang bisa ditempati pedagang dari Pasar Sumpang yang akan pindah ke Pasar Senggol.
"Iya, ada tempat kosong di sana (Pasar Senggol)," terangnya.
Wisna mengaku telah menyampaikan tidak akan ada pembayaran sewa dibebankan ke pedagang yang pindah ke Pasar Senggol. Namun kebijakan tersebut tetap tidak menarik pedagang Pasar Sumpang untuk pindah.
"Sudah dijamin tidak ada sewa, tidak ada pembayaran tetapi tetap tidak mau pindah," bebernya.
Sementara, pedagang Pasar Sumpang bernama Ida mengatakan pihaknya siap pindah jika memang tidak dikenakan biaya sewa di Pasar Senggol. Namun kata dia ada pedagang dari Pasar Sumpang yang pindah dan mulai menjual di Pasar Senggol justru harus membayar sewa.
"Kalau bisa na jamin karena semua di Senggol ada yang punya," jelasnya.
Dia juga pesimis lapak yang kosong di Pasar Senggol bisa memuat semua pedagang dari Pasar Sumpang. Dia menjelaskan ada 30-an orang pedagang sementara yang didata Disdag hanya 7 orang pedagang saja.
"Berapa yang kosong? Kami akan ada 30-an pedagang, dan yang dicatat hanya 7 orang," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, negosiasi penertiban pedagang cakar di Pasar Sumpang Parepare masih buntu. DPRD Parepare sudah menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dan menyarankan pedagang untuk direlokasi ke Pasar Senggol, namun ditolak dengan alasan banyak pungutan biaya.
"Kemarin (saat RDP) ada kami tawarkan begitu, bagaimana kalau relokasi saja ke Pasar Senggol. Mereka sampaikan agak susah karena terkait di sana (Pasar Senggol) banyak pungutan tidak jelas," kata Ketua Komisi III DPRD Parepare Ibrahim Suanda kepada detikSulsel, Selasa (28/5).
(hsr/sar)