.webp)
Penertiban pedagang cakar di Pasar Sumpang Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat diwarnai kericuhan. Pedagang menolak rencana Dinas Perdagangan (Disdak) Parepare memindahkan mereka ke Pasar Senggol.
"Iya (ada penertiban). Masih ngotot (bertahan berdagang di Pasar Sumpang)," kata Kadisdag Parepare Andi Wisnah kepada detikSulsel, Rabu (22/5/2024).
Penertiban tersebut dilakukan oleh Disdag dibantu anggota Satpol PP Parepare pada Rabu (22/5) sekitar pukul 17.00 Wita. Proses penertiban mendapatkan perlawanan oleh para pedagang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih di Pasar Sumpang ini," terangnya.
Dia mengaku masih melakukan upaya persuasif kepada para pedagang agar tidak berdagang pada malam hari. Batas untuk operasional Pasar Sumpang kata dia hanya sampai sore hari.
"Masih tetap kami mengacu ke peraturan jam operasional pasar (hanya sampai sore hari pukul 18.00 Wita)," terangnya.
Dia menegaskan Pemkot Parepare membujuk para pedagang yang biasanya berjualan cakar pada malam hari untuk pindah ke Pasar Senggol. Pemkot kata dia telah menyediakan lapak di Pasar Senggol.
"Akan dipindahkan ke Pasar Senggol. Disiapkan tempat di sana," imbuhnya.
Sementara dalam video yang beredar tampak Kadis Disdag Parepare Andi Wisnah bersitegang dengan para pedagang. Terdengar pedagang perempuan histeris dan menolak direlokasi.
"Tidak ada orang mau pergi ke (Pasar) Senggol," teriak pedagang.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali berjanji akan segera mempertemukan pedagang Pasar Sumpang dan Pedagang Pasar Senggol. Langkah tersebut diambil setelah ada keluhan pedagang Pasar Senggol yang menyinggung aktivitas berjualan cakar pada malam hari di Pasar Sumpang membuat omsetnya menurun.
"Kita akan memanggil kedua belah pihak (pedagang Pasar Sumpang dan Pasar Senggol) untuk mencari jalan tengah," kata Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali kepada detikSulsel, Selasa (5/3).
(hsr/hsr)
