Dikbud Parepare Tunggu Kesepakatan Kepsek Seragamkan Pemakaian Baju Batik

Dikbud Parepare Tunggu Kesepakatan Kepsek Seragamkan Pemakaian Baju Batik

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 22 Apr 2024 21:45 WIB
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare Makmur Husain.
Foto: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare Makmur Husain. (dokumen istimewa)
Parepare -

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana menerapkan pakaian adat atau baju batik bercorak lontara sebagai seragam pelajar jenjang SD dan SMP. Dikbud Parepare kini menunggu kesepakatan kepala sekolah (Kepsek) terkait pemakaian baju adat yang merujuk pada Permendikbudristek nomor 50 tahun 2022.

"Sebenarnya (pro kontra pakaian adat) tidak ji. Hanya pemahaman berbeda bahwa ciri khas sekolah, padahal ini ciri khas sekolah ji juga itu pakai baju batik dan itu sudah berjalan pakai baju batik," kata Kadis Dikbud Parepare Makmur Husain kepada detikSulsel, Senin (22/4/2024).

Makmur mengatakan pemakaian batik sudah berjalan sebagai ciri khas sekolah namun belum diseragamkan untuk hari pemakaiannya. Selama ini yang diatur hanya seragam nasional dipakai pada Senin dan Kamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita di Parepare ada baju batik ciri khas sekolah sehingga saya berpikir bahwa bagusnya sekolah di Parepare pakai pakai putih biru, Selasa dan Rabu memakai ciri khas sekolah pakai baju batik dan Kamis kembali putih biru dan Jumat pakai pramuka," jelasnya.

Dia menjelaskan para kepala sekolah di SD dan SMP juga sempat menyampaikan usulan ada baju batik bercorak lontara yang dipakai secara bersama pada hari tertentu. Pihaknya menyerahkan kepada pihak sekolah melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) di tataran SD dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di tataran SMP untuk memutuskan kesepakatan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sementara kami tunggu kesepakatan sekolah yang bergabung di K3S dan MKKS untuk memakai baju batik secara seragam pada hari apa dan corak di baju batik yang akan dipakai nantinya karena SMA dan SMK kan sudah jalan," paparnya.

Dia menambahkan terkait pemakaian batik lontara secara bersamaan pada hari tertentu menunggu kesepakatan kepsek. Namun jika tidak ada titik temu, makan akan dikembalikan ke sekolah masing-masing.

"Bergantung kalau mereka cepat sepakat (bisa pada tahun ajaran berjalan atau ajaran baru). Kalau tidak ada kesepakatan maka kita kembalikan ke satuan pendidikan masing-masing (sekolah)," tuturnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads