Wakil Bidang Organisasi Partai Golkar Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Tomy Sunarto buka suara terkait mantan pengurus yang mendesak agar digelar musyawarah daerah luar biasa (musdalub) demi melengserkan Ernawati Rasyid Taufan dari kursi Ketua DPD II Golkar Parepare. Tommy menuding mantan pengurus yang menggaungkan isu tersebut tidak memahami aturan organisasi partai.
"Mereka ini kan bukan lagi pengurus, kok dia yang tantrum minta laksanakan musdalub. Kan ini beleng-beleng namanya. Dia tidak paham aturan dan mekanisme di Golkar,," kata Tomy dalam keterangannya, Minggu (7/4/2024).
Tommy mengatakan musdalub tidak bisa serta merta dilakukan. Dia mengaku ada mekanisme berjenjang yang mengatur pelaksanaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang berhak meminta musdalub itu adalah 2/3 pemegang hak suara dalam hal ini untunk DPD kabupaten atau kota adalah pimpinan kecamatan dan atas persetujuan DPD Provinsi sebagaimana diatur dalam Pasal 41 Ayat 3 AD Partai Golkar," jelasnya.
Tomy turut menyinggung mantan Wakil Ketua Bappilu Golkar Parepare Fadly Agus Mante yang menilai Erna tidak berhasil memimpin Golkar Parepare. Dia menegaskan tudingan tersebut tidak berdasar sebab Erna justru membawa Golkar mampu mempertahankan kursi ketua DPRD Parepare pada Pileg 2024.
"Dimana gagalnya? Ibu Erna berhasil mempertahankan kursi ketua DPRD. Beliau diusulkan DPP menjadi satu-satunya calon wali kota dari Golkar," ungkap Tomy.
Dia balik menuding Fadly selaku Wakil Ketua Bidang Bappilu Golkar Parepare yang seharusnya introspeksi. Pasalnya perolehan suara Fadly sebagai caleg justru tidak signifikan.
"Yang gagal itu dia (Fadly). Masa dia sebagai wakil ketua Bappilu Golkar maju caleg hanya meraih suara 111. Untuk dia saja suaranya begitu," paparnya.
Sebelumnya, mantan pengurus DPD II Golkar Parepare menggalang dukungan untuk mendorong musdalub. Istri Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP) itu dituding tidak mampu mengakomodir kepentingan para kader.
"Kami menggalang kekuatan sampai kepada untuk memberikan mosi tidak percaya kepemimpinan Erna Rasyid dengan meminta DPP mengevaluasi," kata Fadly Agus Mante kepada wartawan, Minggu (7/4).
Pria yang akrab disapa Awink ini menegaskan, mosi tidak percaya tersebut juga akan disertai dengan desakan kepada DPP Golkar agar menyetujui dilakukannya Musdalub. Dia menilai jika Golkar Parepare ingin menang di Pilkada 2024, maka perlu ada pergantian di tingkat pimpinan.
"Jadi kami sedang konsolidasikan wadah atau forum untuk memperkuat dukungan untuk dilakukan percepatan dilakukan Musdalub di DPD II Golkar Parepare," tegasnya.
(sar/hmw)