Harapan Eks Pengurus Golkar Parepare Tetap Dirangkul Tanpa Arogansi

Harapan Eks Pengurus Golkar Parepare Tetap Dirangkul Tanpa Arogansi

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 05 Apr 2024 07:45 WIB
Pengurus Golkar Parepare mengajukan surat pengunduran diri.
Foto: Pengurus Golkar Parepare mengajukan surat pengunduran diri. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Mantan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Golkar Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Fadly Agus Mante alias Awink buka suara soal ancaman sanksi pencabutan status kader terhadap dirinya dan 8 pengurus lain yang ikut mengundurkan diri. Awink berharap, seharusnya dia dan 8 orang pengurus yang kompak mengundurkan diri itu dirangkul tanpa sikap arogansi Ketua DPD II Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan.

Awink mengatakan, seharusnya Erna tetap membangun komunikasi yang harmonis kepada dia dan 8 orang lainnya meski memilih untuk mengundurkan diri. Dia tak menyangka jika pengunduran diri itu malah direspons dengan ancaman pencabutan kader oleh Erna dan kubunya.

"Semestinya berupaya merekonsiliasi dan membangun komunikasi positif untuk merangkul semua stakeholder partai, tapi malah sebaliknya bersikap arogan," kata Awin kepada detikSulsel, Kamis (4/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut, wacana pemberhentian kader ini juga menunjukkan keterbatasan Erna dalam memimpin dan manajemen organisasi. Awink bahkan mengatakan wacana itu menjadi contoh yang buruk bagi organisasi.

"Yang nampak sekarang adalah arogansi dan minimnya ilmu manajemen organisasi sehingga menjadi contoh buruk tipologi calon pemimpin Parepare di bawah komando Erna Rasyid," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Awink mengutarakan, pencabutan status kader seseorang juga dilakukan secara berjenjang di DPP. Dengan demikian, dia menyebut memberhentikan seseorang kader di luar kewenangan dari DPD.

"Soal pemberhentian kader secara permanen itu wewenang DPP bukan DPD. Mekanismenya pengambilan keputusannya berjenjang," jelasnya.

Dia bahkan menilai menilai kubu istri Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe ini justru menafsirkan aturan organisasi secara pribadi. Padahal menurutnya, ada mekanisme pengambilan keputusan yang diatur dalam partai melalui AD/ART dan peraturan organisasi lainnya.

"Pusing juga saya lihat mereka menafsirkan aturan sesuai seleranya dan terlihat bahwa memang kepemimpinan Erna Rasyid ini menentukan kebijakan berdasarkan pertimbangan like and dislike saja," tuturnya.

Awink bahkan menyebut ancaman pencabutan kader ini merupakan bukti keterbelahan di internal DPD II Golkar Parepare. Pasalnya, konflik ini justru dikelola dengan gaya arogan.

"Semakin memperlihatkan pembelahan dan sikap arogansinya (wacana pemberhentian) ini dari kubu Erna Rasyid Taufan," tandasnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Ancaman Golkar Parepare

Sekretaris DPD II Golkar Parepare Hamran Hamdani mengatakan pihaknya tengah menelusuri dugaan pelanggaran AD/ART terhadap 9 pengurus yang mengundurkan diri. Hamran bahkan mengancam mencabut status keanggotaan Awink cs dari Golkar jika terbukti melanggar.

"Bukan apanya, karena ditengarai ada pelanggaran AD/ART partai di dalamnya terhadap perlawanan terhadap muruah partai," kata Hamran, Selasa (2/4).

Hamran mengaku tak akan tinggal diam jika mereka terbukti melanggar. Selain pengunduran diri, mereka juga disebut akan dicabut keanggotaannya sebagai kader Golkar.

"Ini bisa dipikirkan itu kalau mereka terbukti melanggar AD/ART partai, bisa saja bukan hanya mundur dari kepengurusan tetapi diberhentikan dari keanggotaan sebagai kader partai," tegasnya.

Hamran mengatakan sejumlah pengurus Golkar Parepare sudah menggelar rapat pada Selasa (2/4). Mereka menilai pengunduran diri 9 pengurus itu adalah upaya untuk mendiskreditkan Erna Rasyid Taufan.

"Jika dilihat surat pengunduran dirinya, mereka merasa mereka masih kader Golkar, hanya mundur dari kepengurusan," terangnya.

"Sudah ada beberapa pengurus harian mengusulkan karena ada alasan bla bla bagaimana perlakuan kepada Ibu Ketua (Erna Rasyid), ada teman pengurus DPD usulkan rapat pleno untuk menindaklanjuti surat pengunduran diri tersebut," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Evakuasi 20 Mahasiswa Parepare Tersesat di Gunung Nepo, 1 Hipotermia"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/ata)

Hide Ads