Mantan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Golkar Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Fadly Agus Mante alias Awink buka suara soal ancaman sanksi pencabutan status kader terhadap dirinya dan 8 pengurus lain yang ikut mengundurkan diri. Awink berharap, seharusnya dia dan 8 orang pengurus yang kompak mengundurkan diri itu dirangkul tanpa sikap arogansi Ketua DPD II Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan.
Awink mengatakan, seharusnya Erna tetap membangun komunikasi yang harmonis kepada dia dan 8 orang lainnya meski memilih untuk mengundurkan diri. Dia tak menyangka jika pengunduran diri itu malah direspons dengan ancaman pencabutan kader oleh Erna dan kubunya.
"Semestinya berupaya merekonsiliasi dan membangun komunikasi positif untuk merangkul semua stakeholder partai, tapi malah sebaliknya bersikap arogan," kata Awin kepada detikSulsel, Kamis (4/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, wacana pemberhentian kader ini juga menunjukkan keterbatasan Erna dalam memimpin dan manajemen organisasi. Awink bahkan mengatakan wacana itu menjadi contoh yang buruk bagi organisasi.
"Yang nampak sekarang adalah arogansi dan minimnya ilmu manajemen organisasi sehingga menjadi contoh buruk tipologi calon pemimpin Parepare di bawah komando Erna Rasyid," cetusnya.
Di sisi lain, Awink mengutarakan, pencabutan status kader seseorang juga dilakukan secara berjenjang di DPP. Dengan demikian, dia menyebut memberhentikan seseorang kader di luar kewenangan dari DPD.
"Soal pemberhentian kader secara permanen itu wewenang DPP bukan DPD. Mekanismenya pengambilan keputusannya berjenjang," jelasnya.
Dia bahkan menilai menilai kubu istri Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe ini justru menafsirkan aturan organisasi secara pribadi. Padahal menurutnya, ada mekanisme pengambilan keputusan yang diatur dalam partai melalui AD/ART dan peraturan organisasi lainnya.
"Pusing juga saya lihat mereka menafsirkan aturan sesuai seleranya dan terlihat bahwa memang kepemimpinan Erna Rasyid ini menentukan kebijakan berdasarkan pertimbangan like and dislike saja," tuturnya.
Awink bahkan menyebut ancaman pencabutan kader ini merupakan bukti keterbelahan di internal DPD II Golkar Parepare. Pasalnya, konflik ini justru dikelola dengan gaya arogan.
"Semakin memperlihatkan pembelahan dan sikap arogansinya (wacana pemberhentian) ini dari kubu Erna Rasyid Taufan," tandasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Evakuasi 20 Mahasiswa Parepare Tersesat di Gunung Nepo, 1 Hipotermia"
[Gambas:Video 20detik]