Ramai-ramai Pengurus Golkar Parepare Mundur gegara Kepemimpinan Istri TP

Ramai-ramai Pengurus Golkar Parepare Mundur gegara Kepemimpinan Istri TP

Muhclis Abduh - detikSulsel
Rabu, 03 Apr 2024 08:00 WIB
Pengurus Golkar Parepare mengajukan surat pengunduran diri.
Foto: Pengurus Golkar Parepare mengajukan surat pengunduran diri. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Sebanyak 9 pengurus DPD II Golkar Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), kompak mengajukan surat pengunduran diri dari kepengurusan. Mereka memutuskan mundur lantaran menganggap kondisi partai sudah tidak kondusif selama dipimpin istri Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP), Erna Rasyid Taufan.

Mereka bersama-sama mengajukan surat pengunduran diri tersebut ke Sekretariat DPD II Golkar Parepare, Selasa (2/4). Sembilan surat pengunduran diri itu diterima langsung oleh staf pengurus DPD II Golkar Parepare Bahrum.

"Ada 9 pengurus yang mengundurkan diri hari ini dan menyerahkan surat pengunduran diri di kantor DPD II Golkar Parepare," kata Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Parepare Fadly Agus Mante kepada wartawan, Selasa (2/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadly termasuk salah satu orang yang memutuskan mengundurkan dari kepengurusan partai. Dia mengaku tidak sejalan lagi dengan gaya kepemimpinan Ketua Golkar Parepare Erna Rayid Taufan.

"Saya mundur dari kepengurusan karena melihat manajemen kepemimpinan bu Ketua Erna Rasyid Taufan yang tidak jelas arahnya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia menganggap kinerja Golkar Parepare menurun terlihat dari capaian suara pada Pileg 2024. Hasil Pileg tersebut menjadikan Golkar hanya bisa meraih 5 kursi di DPRD Parepare.

"Hasil pileg perolehan kursi yang target 6 (kursi) hanya bisa dapat 5, kemudian suara partai turun 2 ribuan dibandingkan (Pileg 2018) sebelumnya," ungkap Fadly.

Fadly juga menyoroti pola komunikasi Erna Rasyid terhadap jajaran pengurus. Menurut dia, sejumlah kebijakan yang diputuskan kerap tidak melalui proses musyawarah.

"Partai Golkar dikelola secara like dan dislike. Seolah-olah partai Golkar ini perusahaan, pengurus diundang hanya datang rapat untuk menyetujui, bukan bermusyawarah," beber Fadly.

"Mestinya Ibu Erna sekali lagi bijak dalam mengambil keputusan, harus mengukur diri. Bagaimana mau mengurus Parepare, Golkar saja yang seratusan pengurusnya ini tidak bisa diurus," paparnya.

Dia khawatir situasi tersebut bisa berdampak pada capaian Golkar pada Pilkada 2024 jika dibiarkan berlarut-larut. Fadly berharap DPP Golkar turun tangan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja DPD II Golkar Parepare.

"Ya, perlu ada evaluasi dan ujungnya pergantian. Kalau energi Pileg dibawa ke Pilkada, saya agak pesimis Golkar bisa memenangkan kontestasi," imbuh Fadly.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD II Golkar Parepare Rahman DJ mengaku gerah berada dalam struktur partai. Dia memutuskan mengundurkan diri karena internal partai yang dinilai tidak kondusif.

"Saya mengundurkan diri sebab situasi sudah tidak kondusif di internal partai Golkar Parepare. Biar saya berada di luar kepengurusan dulu agar ada pembenahan di internal," singkat Rahman.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Diketahui, 9 orang yang memutuskan mundur didominasi pengurus inti yang memiliki jabatan tinggi di DPD II Golkar Parepare. Berikut daftar nama pengurus Golkar Parepare yang mengajukan surat pengunduran diri dari kepengurusan:

  1. Wakil Ketua Bappilu Fadly Agus Mante;
  2. Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Rahman DJ;
  3. Wakil Ketua Bidang Tani dan Nelayan Muhammad Sahur Rifai;
  4. Ketua Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II Muhammad Nawir;
  5. Wakil Sekretaris Bidang Kajian Strategis dan Kebijakan Publik Saharuddin Nassa;
  6. Ketua Bagian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhammad Haedar Hasan;
  7. Ketua Bagian Pemenangan Pemilu Agung Nugraha;
  8. Anggota Bidang Informasi dan Komunikasi Fatmawati Alimuddin;
  9. Anggota Bidang Pemuda dan Olahraga Akbar Has.

Erna Tak Khawatir Ditinggal Pengurus

Ketua DPD II Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan menanggapi santai pengunduran diri pengurusnya. Dia mengaku tidak khawatir atas keputusan yang diambil 9 pengurus tersebut.

"Saya tidak gentar dan saya tidak merasa takut ditinggalkan. Saya hanya takut kalau Allah yang tinggalkan saya. Kalau manusia yang tinggalkan, saya tidak takut," kata Erna kepada detikSulsel, Selasa (2/4).

Istri mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe ini beralasan bisa mencari penggantinya. Menurut Erna, banyak kader yang antre untuk bisa masuk dalam jajaran pengurus DPD II Golkar Parepare.

"Insyaallah sudah banyak yang daftar kok (menjadi pengurus Golkar Parepare). Jadi mati satu tumbuh seribu," paparnya.

Erna membantah tudingan Golkar Parepare di bawah kepemimpinannya berjalan buruk. Namun dia tetap menerima masukan dari pengurus yang memutuskan mengundurkan diri sebagai bagian evaluasi.

"Intinya kalau dalam kepemimpinan saya, apalagi sudah ada 3 wakil ketua, saya akan introspeksi diri. Tetapi saya berusaha menjalankan partai politik tidak dengan serampangan," tegas Erna.

Dia menambahkan, Golkar yang bisa meraih kursi 5 di Pileg 2024 sudah menjadi prestasi yang membanggakan dan patut disyukuri. Perolehan itu membuat Golkar mampu mempertahankan kursi ketua DPRD Parepare.

"Itu prestasi besar bagi saya. Kalau saya dipandang tidak berhasil, di Sulsel hanya 6 kabupaten dan kota yang mendudukkan kembali sebagai ketua DPRD, yang lain tidak bisa," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Hide Ads