Demo Kasus Kematian Feni Ere, Massa Bawa Keranda Mayat ke Polres Palopo

Demo Kasus Kematian Feni Ere, Massa Bawa Keranda Mayat ke Polres Palopo

Ahmad Al Qadri - detikSulsel
Senin, 10 Mar 2025 13:29 WIB
Massa Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) For Feni Ere kembali menggelar demonstrasi di Mapolres Palopo.
Foto: Massa Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) For Feni Ere kembali menggelar demonstrasi di Mapolres Palopo. (Ahmad Al Qadri/detikSulsel)
Palopo -

Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) For Feni Ere kembali menggelar demonstrasi terkait kasus Feni Ere (28) yang mayatnya ditemukan sisa kerangka di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Massa aksi mendesak pihak kepolisian segera mengungkap kasus dibalik kematian Feni.

Pantauan detikSulsel di depan Polres Palopo, Senin (10/3) sekitar pukul 13.20 Wita, mahasiswa memulai aksinya dengan berjalan kaki dari lapangan Gaspa menuju Polres Palopo dengan membawa keranda mayat.

Demonstran kemudian meletakkan keranda tersebut tepat di depan Polres Palopo. Selain itu, aksi unjuk rasa juga diwarnai dengan pembakaran ban dan penutupan jalan oleh demonstran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa dan aparat kepolisian yang bertugas sempat saling dorong saat para mahasiswa menaiki pagar milik Polres Palopo. Kemudian massa melakukan tarian duka khas masyarakat Bastem yakni tari 'Badong'.

"Kami membawa keranda sebagai simbol bahwa pihak kepolisian saat ini tidak becus dalam menjalankan tugasnya, ini bentuk amarah kami," kata salah seorang orator aksi.

ADVERTISEMENT

Massa aksi juga menghamburkan beberapa sampah di depan Polres Palopo. Demonstran menilai Polres Palopo tidak serius dalam menangani kasus kemanusiaan.

"Kami keluarga Feni Ere menuntut adanya kejelasan yang benar-benar jelas. Bagaimana tupoksi Polres Kota Palopo dan Kasat Reskrimnya tidak menjalankan tugasnya dengan baik," ucapnya.

"Semestinya Polres Palopo malu dan resah akibat aksi yang terus ada hari ini," lanjutnya.

Akibat demonstrasi tersebut wilayah depan Polres Palopo dipenuhi asap pembakaran ban. Massa juga terus-terusan meneriakkan kekejaman gaya komunikasi aparat kepolisian dalam kasus Feni Ere.

"Jangan menjaga citranya saja sebagai pihak kepolisian, jalankan juga tugasnya dengan baik dan bijaksana," imbuhnya.

Diketahui, Feni dilaporkan hilang ke Polres Palopo pada 26 Januari 2024. Belakangan, Feni ditemukan tewas dalam kondisi tinggal kerangka di KM 35 Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Battang Barat, Palopo pada Jumat (7/2).

Polisi menduga Feni merupakan korban pembunuhan. Polisi pun telah mendatangi keluarga korban memberitahukan perkembangan hasil penyelidikan sementara pada Minggu (9/3).

"Berikan kesempatan kepada pihak kepolisian untuk bekerja mengungkap pelaku pembunuhan almarhum Feni Ere," kata Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi dalam keterangannya, Senin (10/3).




(ata/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads