Pembelaan PT Pos Usai Paket iPhone Warga Palopo Berubah Teh Kotak di Papua

Pembelaan PT Pos Usai Paket iPhone Warga Palopo Berubah Teh Kotak di Papua

Ahmad Al Qadri - detikSulsel
Senin, 20 Jan 2025 06:30 WIB
Pelayanan di Kantor Pos Filateli tampak beroperasi normal di masa new normal. Meski begitu, sejumlah protokol kesehatan diterapkan guna cegah COVID-19.
Foto: Kantor Pos Indonesia. (Pradita Utama)
Palopo -

PT Pos Indonesia Cabang Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), membela diri usai dilaporkan ke polisi imbas kiriman paket iPhone warga yang berubah menjadi teh kotak saat tiba di Papua. PT Pos berdalih tidak bisa serta merta melakukan ganti rugi karena menilai ada kejanggalan di balik kasus itu.

Kasus tersebut dilaporkan warga berinisial AL (40) ke Polres Palopo pada Senin (13/1/2025). Warga itu keberatan karena paket kiriman untuk anaknya tidak sesuai saat tiba di Kabupaten Asmat, Papua.

Kepala Cabang PT Pos Indonesia Biro Palopo, Ardiansyah Harman mengaku heran dengan pelaporan warga tersebut. Dia menyesalkan lantaran kejadian ini tidak dikonfirmasi ke pihaknya lebih dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini cepat sekali pelaporannya. Kok tiba-tiba lapor polisi, kan aneh itu, tanpa ada konfirmasi ke kami terlebih dahulu. Ini tidak bijak juga ya menurut kami," kata Ardiansyah kepada detikSulsel, Sabtu (18/1).

Dia mengatakan, pihaknya memiliki mekanisme pemeriksaan tersendiri terkait dugaan kesalahan pengiriman paket. Seharusnya, lanjut dia, warga melakukan klarifikasi ke PT Pos untuk dilakukan pengecekan.

ADVERTISEMENT

"Kecuali kami menolak pergantian atau tidak ada respons begitu, ya boleh (dilaporkan ke polisi). Nah, itu nanti akan kami sampaikan juga dan coba klarifikasi ke pihak kepolisian jika sudah ada pemanggilan," ujarnya.

Ardiansyah beralasan, ada keterangan yang berbeda antara warga yang melapor dengan pihak PT Pos di wilayah Papua terkait permasalahan tersebut. Situasi ini membuat pihaknya kebingungan.

"Ada informasi bilangnya (paket) dibuka di kantor pos, setelah kami lakukan investigasi ternyata dibuka di rumah dulu baru balik kantor pos," ungkap Ardiansyah.

"Kami juga bingung, karena investigasinya teman di sana beda juga ya. Tapi kami pasti selesaikan, cuma tidak enaknya jadi ada juga kesan negatifnya ke kami," tambahnya.

Namun pihaknya akan melakukan investigasi internal terkait hal itu. Ardiansyah akan bertanggung jawab jika pengiriman paket iPhone berubah teh kotak memang terbukti kelalaiannya kantornya.

"Jadi kami kalau hilang ya, ataupun rusak kami investigasi rusaknya di mana. Setelah itu kami ajukan klaim. Cuma ini kan beda kasusnya, tapi penanganannya sama seperti itu," jelas Ardiansyah.

Sementara itu Kasi Humas Polres Palopo AKP Supriadi mengaku sudah menerima laporan warga terkait paket iPhone berubah menjadi teh kotak. Korban diperkirakan mengalami kerugian Rp 3.400.000.

"2 saksi sudah periksa, dan rencana akan diundang pihak perusahaan untuk klarifikasi namun jadwalnya menunggu penyidik kirim surat klarifikasi," ucap Supriadi yang dikonfirmasi, Jumat (17/1).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Kronologi Paket iPhone Berubah Teh Kotak

Supriadi menjelaskan, pelapor inisial AL mulanya membeli iPhone XR berwarna hitam untuk anaknya berinisial ED. Paket iPhone itu pun dikirim melalui kantor PT Pos Palopo pada 30 Desember 2024.

"Korban kemudian berangkat ke kantor jasa pengiriman barang untuk mengirimkan HP dengan membayar Rp 370.000 sebagai ongkos kirim," terang Supriadi.

Paket kiriman itu pun diambil ED di kantor PT Pos di Kabupaten Asmat pada Senin (13/1). ED mengambil kiriman paket tersebut didampingi ibunya.

"Menurut pihak perusahaan, barang kirimannya telah (lama) tiba, namun (pemilik paket) tidak bisa dihubungi karena tidak ada nomor HP yang tertera pada kardus pengiriman," bebernya.

Berdasarkan pengakuan pihak pelapor, paket itu dibuka di kantor PT Pos. Petugas jasa pengiriman sempat melihat ED saat membuka paket yang isinya ternyata tidak sesuai yang dikirimkan ayahnya dari Palopo.

"Melihat barang tersebut, anak korban meminta agar kardus dibuka dan dibantu oleh petugas. Setelah dibuka, paket itu hanya berisi satu buah teh kotak," jelas Supriadi.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Hide Ads