DPRD Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan mengawal aspirasi warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Kelurahan Battang Barat (APMBB). Aspirasi warga tersebut terkait pembangunan base transceiver station (BTS) hingga pengadaan bus sekolah.
Massa APMBB menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Palopo pada Rabu (11/9) sekitar pukul 17.00 Wita. Pimpinan DPRD Palopo sementara Darwis dan Harisal A. Latief menemui massa APMBB dan membacakan rekomendasi untuk Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, Asrul Sani.
"DPRD Kota Palopo menindaklanjuti penyampaian aspirasi dari APMBB pada hari ini, Rabu 11 September 2024 atas poin tuntutan yaitu kesatu pengadaan tower jaringan BTS di wilayah Battang Barat, kedua pengadaan bus sekolah di Battang Barat, ketiga transparansi CSR PDAM Kota Palopo beserta juknis regulasi terkait perekrutan tenaga kerja," kata Darwis usai menerima aspirasi APMBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPRD Palopo sementara itu mengungkapkan pihaknya akan segera melakukan rapat dengan pihak terkait untuk pembangunan BTS. Dia pun menegaskan bahwa aspirasi APMBB akan dikawal sampai terealisasi.
"Ada beberapa catatan dalam rekomendasi ini yakni kesatu terkait dengan pengadaan jaringan Telkomsel atau BTS, DPRD segera mengadakan rapat dengar pendapat stakeholder terkait untuk dikawal dan dikoordinasikan," katanya.
"Kedua bahwa hari ini pihak APMBB juga telah diterima oleh Pemkot Palopo dengan beberapa kesepakatan melalui surat pernyataan yang pada intinya apa yang menjadi poin-poin teknis dalam surat pernyataan yang dimaksud, DPRD akan mengawal sampai tuntas," lanjutnya.
Sementara itu, koordinator aksi, Reinaldi Usman mengaku bersyukur karena aspirasi mereka telah diterima Pemkot dan DPRD Palopo. Dia mengaku bersama APMBB akan terus mengawal tuntutannya sampai terealisasi.
"Alhamdulillah, apa yang telah kami sepakati pada aksi kedua ini baik di kantor wali kota tadi maupun di kantor DPRD yang menjadi titik kedua aksi kami pada hari ini Alhamdulillah berjalan sesuai rencana dan kami akan terus kawal tuntutan kami ini sampai betul-betul terealisasi di Battang Barat," sebutnya.
![]() |
Sebelumnya diberitakan, demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Palopo pada Rabu (11/9) sekitar pukul 10.00 Wita diwarnai kericuhan. Massa aksi terlibat saling dorong dengan Satpol PP saat memaksa masuk ke dalam kantor.
Saat massa aksi ingin masuk ke dalam kantor Wali Kota Palopo, Satpol PP yang berjaga langsung menutup pintu gerbang. Salah satu dari massa aksi terlihat melakukan pelemparan ke arah Satpol PP sehingga memicu kericuhan dan aksi saling dorong tak terhindarkan.
Salah satu peserta aksi, Ismail Rante mengatakan, demonstrasi ini sudah yang kedua kalinya mereka lakukan di depan Kantor Wali Kota Palopo. Dia menyebut, ada beberapa poin tuntutan yang mereka bawa dan menuntut Pj wali kota Palopo Asrul Sani untuk segera merealisasikannya.
"Kami menuntut terkait masalah jaringan. Kami di Battang Barat itu sangat tertinggal masalah jaringan. Kemudian masalah CSR PDAM, di mana selama ini setiap ulang tahun Battang Barat tidak pernah disentuh," ucap Ismail.
(hsr/hsr)