Manuver NasDem Bikin Ketua DPRD Palopo Nurhaenih Terancam Dicopot Golkar

Manuver NasDem Bikin Ketua DPRD Palopo Nurhaenih Terancam Dicopot Golkar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 11 Jul 2024 07:30 WIB
Ketua Harian DPD II Golkar Palopo Nurhaenih.
Foto: Ketua Harian DPD II Golkar Palopo Nurhaenih. (dokumen istimewa)
Palopo -

Partai NasDem merekomendasikan Ketua Harian DPD II Golkar Palopo, Nurhaenih sebagai calon pendamping Farid Kasim Judas (FKJ) untuk maju di Pilwalkot Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024. Manuver NasDem tersebut ternyata membuat Nurhaenih terancam dicopot dari Ketua DPRD Palopo dan dipecat sebagai kader Golkar.

Diketahui, NasDem resmi mengusung bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palopo, FKJ-Nurhaenih berdasarkan hasil pleno DPP NasDem pada Sabtu (1/6). Keputusan itu ditetapkan setelah melalui berbagai pertimbangan di DPD dan DPW NasDem.

"Jadi pasangan ini ditentukan setelah proses yang panjang, mulai dari pleno DPD NasDem Palopo, hasil pleno DPW NasDem Sulsel, kemudian sampai ke tingkat DPP," kata Ketua Bappilu NasDem Palopo Abdul Salam kepada wartawan, Senin (3/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul Salam menilai duet FKJ-Nurhaenih sebagai pasangan ideal karena saling melengkapi. FKJ sebagai politisi muda berlatar belakang birokrat, sedangkan Nurhaenih politisi senior yang memiliki rekam jejak di legislatif.

"Menurut kami ya, pasangan ini akan membawa kebaikan bagi Palopo, kita juga optimis pasangan ini bisa memaketkan kemenangan NasDem di Pileg dan Pilwalkot," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Wakil Ketua DPRD Palopo ini menegaskan, pihaknya langsung bekerja untuk memenangkan pasangan FKJ-Nurhaenih. NasDem pun masih membuka peluang untuk membangun koalisi dengan partai lain.

"Sebenarnya NasDem bisa mengusung sendiri pasangan di Pilwalkot, tapi tentu kami juga ingin ada koalisi, jadi masih menunggu beberapa partai yang mau masuk koalisi," tutur Abdul Salam.

Diketahui, ada dua partai yang bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Palopo, yakni NasDem dan Golkar. Kedua partai tersebut bisa mengusung calon tanpa berkoalisi setelah meraih 6 kursi di Pileg 2024 DPRD Kota Palopo.

Namun NasDem lebih dulu menentukan jagoannya di Pilkada Palopo. Sementara Golkar masih menunggu perkembangan politik atau hasil survei meski kadernya, yakni Nurhaenih telah diusung partai lain.

"Sebenarnya Golkar juga tidak rugi kalau ibu Nurhaenih diusung partai lain," kata Sekretaris DPD II Golkar Palopo Harisal yang dikonfirmasi terpisah. Respons Harisal menanggapi kadernya yang diusung NasDem menjadi calon wakil wali kota Palopo.

Nurhaenih Dituding Tidak Loyal

Namun keputusan politik Nurhaenih yang maju Pilwalkot Palopo dari partai lain membuat Golkar meradang. Ketua Harian DPD II Golkar Palopo itu dianggap melanggar AD/ART Golkar karena tidak loyal dengan partai sendiri.

"Dia (Nurhaenih) sudah melanggar AD/ART partai dan juga sudah dianggap tidak loyal lagi dengan partai karena memilih berpasangan dengan calon wali kota Palopo yang diusung oleh partai lain," ungkap Harisal kepada detikSulsel, Rabu (10/7).

Golkar Palopo pun bersikap dengan mengusulkan pemberhentian Nurhaenih dari kursi Ketua DPRD Palopo. Keputusan ini ditetapkan dalam rapat pleno di tingkat DPD II Golkar Palopo pada 23 Juni 2024.

"Kalau di tingkat DPD II Golkar Palopo sudah sepakat untuk memberhentikan ibu Nurhaenih sebagai Ketua DPRD Palopo sekaligus sebagai kader Golkar," ungkapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Harisal mengatakan, usulan tersebut sudah dikirim ke DPD I Golkar Sulsel. Pihaknya sisa menunggu usulan itu diproses lebih lanjut agar Nurhaenih resmi dicopot dari kursi pimpinan DPRD Palopo.

"Seluruh unsur pimpinan termasuk 9 pimpinan kecamatan Golkar Palopo menyepakati dan menyetujui pemberhentian Nurhaenih tersebut," tegas Harisal.

Harisal menambahkan, Golkar Palopo sudah menyiapkan pengganti Nurhaenih. Dia menyebut Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD II Golkar Palopo Baharman Supri diusul menjadi Ketua DPRD Palopo yang baru.

"Kami sudah siapkan penggantinya untuk menjadi Ketua DPRD, yaitu bapak Baharman Supri yang juga telah disepakati pada forum itu yang dihadiri seluruh unsur pimpinan partai Golkar Palopo," imbuhnya.

Sementara itu, Nurhaenih enggan menanggapi polemik terkait ancaman pemecatan dari Golkar hingga dicopot dari Ketua DPRD Palopo. Dia juga tidak memberi penjelasan perihal NasDem yang mengusungnya di Pilkada Palopo.

"Tidak berkomentar ka' saya soal itu, di Makassar ka' ini, sakit kepalaku," singkat Nurhaenih.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Hide Ads