Pertarungan di Pilwalkot Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), sudah mulai mengerucut ke 4 calon wali kota. Keempat calon tersebut berpotensi diusung oleh partai politik (parpol) hingga memenuhi syarat pencalonan 5 kursi.
Sejauh ini, NasDem, PDIP, PAN, Gerindra, dan Demokrat sudah mulai menunjukkan arah dukungannya. Sementara Golkar masih menunggu perkembangan politik atau hasil survei.
Dari semua parpol, hanya NasDem dan Golkar yang bisa mengusung calon sendiri tanpa berkoalisi, setelah meraih 6 kursi pada Pileg 2024. Sementara sisanya mesti membangun koalisi paling tidak dengan satu parpol lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, siapa saja calon wali kota yang berpotensi bertarung di Pilwakot Palopo?
1. Farid Kasim Judas Diusul NasDem
Anak mantan Wali Kota Palopo Judas Amir, Farid Kasim Judas (FKJ) diproyeksikan menjadi calon tunggal NasDem. Nama FKJ menjadi satu-satunya yang diusul NasDem Palopo ke DPW.
"Ya baru usulan, nanti akan dipertimbangkan lagi di DPW," kata Ketua DPD NasDem Palopo Judas Amir kepada detikSulsel, Kamis (9/5/2024).
Menurut Judas, mayoritas kader NasDem Palopo menilai FKJ yang paling serius ingin mengendarai NasDem di Pilwalkot 2024 nanti. Dia mengatakan tak ada alasan pihaknya tidak menjadikan FKJ sebagai calon tunggal partainya.
"Sejauh ini dia (FKJ) yang paling serius ingin gunakan NasDem. Kalau seperti itu calon tunggal, tapi kita akan verifikasi berkas, kalau berkasnya sudah lengkap dan benar, segera kami serahkan ke DPW," ungkapnya.
Dia menyebut NasDem Palopo berkomitmen memenangkan Pilwalkot seperti di Pileg lalu. Dia meminta seluruh kader NasDem Palopo ikut memenangkan calon wali kota Palopo yang akan diusung NasDem nantinya.
"Alhamdulillah kita menang pemilu di Palopo. Kita ingin mengawinkan kemenangan pileg dengan pilkada. Itu harapan kita semua. Saya yakin, dengan kekuatan yang ada, Insyaallah kita menang. Makanya kalau sudah ada keputusan siapa diusung, kita harus menangkan," ucapnya.
Diketahui, FKJ memang menyatakan keseriusannya maju di Pilwalkot Palopo. FKJ bahkan sudah melakukan pendaftaran di beberapa penjaringan cawalkot partai seperti, Demokrat, PKS, PDIP, dan PAN.
"Saya maju jadi calon wali kota untuk melanjutkan kebaikan yang dirintis oleh wali kota sebelumnya, HM Judas Amir. Kebaikan-kebaikan tidak boleh terhenti. Insyaallah, saya akan menebarkan kebaikan dan melanjutkan pengabdian kepada masyarakat," ujar FKJ kepada detikSulsel, Sabtu (20/4).
2. Putri Dakka Dapat Rekomendasi PDIP-PAN
Nama Putri Dakka belakangan ini ramai diperbincangkan usai memilih gabung dengan PDIP setelah ditolak NasDem di Pilwalkot Palopo. Mantan Ketua DPD NasDem Luwu Utara ini pun mengklaim sudah menerima surat rekomendasi dari PDIP (3 kursi) dan PAN (2 kursi).
Kabar bergabungnya Putri Dakka diperkuat dengan penyerahan surat tugas untuk maju di Pilwalkot Palopo. Surat tugas itu diserahkan Ketua DPD PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri di Jakarta, Selasa (25/6).
"Setelah bergabung kami berikan Putri Dakka surat tugas. Hanya dia satu-satunya yang kami berikan surat tugas," ujar Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel Esra Lamban kepada detikSulsel, Jumat (28/6/2024).
Esra tidak merinci kapan Putri Dakka bergabung. Dia mengklaim Putri Dakka sudah menjalin koordinasi usai Pileg 2024 lalu.
"Sebenarnya setelah pileg itu dia sudah melakukan komunikasi politik dengan kita dan sudah menyatakan siap bergabung dengan PDIP," tuturnya.
Ketua Bappilu PDIP Sulsel Risfayanti Muin mengaku pihaknya sudah mempertimbangkan pengalaman Putri Dakka. Dia optimis Putri Dakka bisa memenangkan Pilwalkot Palopo.
"Pasti sudah melalui sejumlah pertimbangan, rekam jejak, beliau sosok perempuan yang hebat," ujar Risfayanti, terpisah.
Sementara di PAN, Putri Dakka sudah menerima surat rekomendasi yang diserahkan oleh Ketua DPP PAN Pangeran Khairul Saleh di Jakarta Selatan, Jumat (28/6). Juru Bicara Putri Dakka, Didit Prananda pun membenarkan hal tersebut.
"Putri Dakka sudah memegang rekomendasi dari PAN yang diserahkan langsung oleh Ketua DPP PAN Jumat kemarin dan rekomendasi dari PDIP beberapa waktu yang lalu. Ini bentuk keseriusan Putri Dakka untuk maju menjadi Calon Wali Kota Palopo atas dukungan masyarakat Kota Palopo," kata Didit kepada detikSulsel, Sabtu (29/6).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
3. Trisal Tahir Incar Dukungan Gerindra-Demokrat
Politikus Gerindra Trisal Tahir sudah menerima urat tugas dari Gerindra dan Demokrat di Pilwalkot Palopo 2024. Dia pun mengaku mau membawa partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk turut memberinya dukungan di Pilwalkot.
"Pak Trisal Tahir sudah mendapatkan surat tugas dari Partai Gerindra dan Partai Demokrat untuk maju sebagai Calon Wali Kota Palopo, kita targetkan Partai Koalisi Indonesia Maju ini semuanya bisa mengusung bapak Trisal Tahir," kata Ketua Tim Pejuang Trisal Tahir, Mustahir Sidu kepada detikSulsel, Senin (1/7).
Menurut Mustahir, Trisal dalam posisi memenuhi syarat maju Pilwalkot Palopo jika Gerindra dan Demokrat resmi membulatkan dukungannya. Berdasarkan hasil Pileg Palopo 2024, Demokrat dan Gerindra masing-masing berhasil merebut 3 kursi.
Mustahir mengatakan, dengan tercapainya jumlah kursi yang dipersyaratkan tersebut, dia mengaku tidak berhenti berjuang untuk mendapatkan rekomendasi dari partai lain. Pihaknya masih optimis untuk mendapatkan usungan dari partai KIM.
"Kami tentu berharap partai Koalisi Indonesia Maju ini bisa berlanjut di Palopo demi memudahkan bapak Trisal Tahir ini memenangkan Pilwalkot Palopo, apalagi bapak Trisal Tahir ini kalau bisa dikatakan sebagai kain putih yang masih bersih, masyarakat mudah menerimanya karena belum ada cacatnya di lingkup pemerintahan," tegasnya.
Ketua DPC Partai Demokrat Palopo Muhammad Dhevy Bijak menyebut Trisal menerima surat tugas DPP Demokrat untuk maju Pilwalkot 2024. Surat itu diserahkan Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Selasa (25/6).
"Benar adanya Trisal Tahir diberikan surat tugas oleh Partai Demokrat, tetapi itu tidak tunggal ke satu orang, melainkan juga ada beberapa orang lagi," sebut Dhevy.
Untuk diketahui, ada sembilan parpol yang tergabung dalam KIM, yakni Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, PBB, PSI, Gelora, dan Garuda. Parpol ini sebelumnya mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rabuming Raka di Pilpres hingga pasangan itu resmi menjadi presiden dan wakil presiden terpilih.
Di Pilgub DKI Jakarta, KIM diwacanakan akan kembali berlanjut. Sejumlah parpol mulai mempertimbangkan mengusung kader dari parpol yang tergabung dalam koalisi tersebut.
Keberlanjutan koalisi itu juga ingin diwujudkan Trisal Tahir di Pilwalkot Palopo. Selain Gerindra dan Demokrat, Trisal berharap parpol lain dalam KIM memberikannya dukungan sebagai bakal calon wali kota Palopo.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Golkar Timbang-timbang RMB
Golkar sejauh ini belum menentukan sikap terkait arah dukungannya di Pilwlakot Palopo. Namun Golkar mengaku mempertimbangkan Ketua DPD II Golkar Palopo Rahmat Masri Bandaso (RMB) untuk didorong jika hasil surveinya bagus.
"Sikap Golkar tunggu hasil survei lalu menetapkan calon," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Sulsel La Kama Wiyaka kepada detikSulsel, Selasa (30/4/2024).
La Kama mengungkapkan Golkar Sulsel akan melakukan 3 kali survei yakni Mei, Juli dan Agustus untuk memotret elektabilitas figur yang akan bertarung di Pilwalkot Palopo. Hasil survei RMB akan menjadi pertimbangan DPP Golkar sebelum resmi diusung.
"Iya, dia mau maju itu, tapi tetap kita tunggu hasil surveinya dulu. Survei internal Golkar, Mei, Juli dan Agustus, tiga kali survei. Akan dilihat perkembangan elektabilitasnya, nanti tim survei memberi masukan ke Golkar," jelasnya.
Dia menjelaskan, tiga kali survei ini merupakan keputusan DPP Golkar untuk mengusung calon kepala daerah (cakada). Semua daerah wajib menyertakan survei untuk kandidat calon usungan, termasuk untuk Pilwalkot Palopo.
"Iya bisa memang mengusung sendiri, tapi hasil pertemuan di Jakarta 10 Maret kemarin di Jakarta begitu, tunggu dulu hasil survei. Silakan laksanakan di daerah survei nanti tim survei memberi masukan kepada Golkar untuk ditetapkan siapa yang diusung," ungkap La Kama.
"Yang diberi penugasan memang sudah ada (RMB) tapi kalau yang datang (figur eksternal) itu lebih memungkinkan diusung, tidak menutup kemungkinan," tambah La Kama.
Dia memastikan jika elektabilitas RMB unggul, maka Golkar akan memprioritaskannya untuk diusung. Sebaliknya jika elektabilitas RMB anjlok maka Golkar berpeluang melirik figur eksternal.
"Tapi kalau kader kita bagus lebih kita dahulukan kader. Tapi kalau ada yang lebih bagus dari kader kita dan kader kita juga mengakui lebih bagus tentu akan jadi pertimbangan," ujar La Kama.
Simak Video "Video: Geger Calon Wali Kota Dibunuh saat Temui Pendukung di Meksiko"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)