DPD II Golkar Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengusulkan Nurhaenih dicopot dari Ketua DPRD Kota Palopo dan kader partai. Ketua Harian DPD II Golkar Palopo itu dinilai tidak loyal usai namanya diusung NasDem Palopo mendampingi Farid Kasim Judas (FKJ) maju di Pilwalkot Palopo.
"Kalau di tingkat DPD II Golkar Palopo sudah sepakat untuk memberhentikan ibu Nurhaenih sebagai Ketua DPRD Palopo sekaligus sebagai kader Golkar," kata Sekretaris DPD II Golkar Palopo, Harisal A Latief kepada detikSulsel, Rabu (10/7/2024).
Harisal menyebutkan, usulan tersebut telah dikirim ke DPD I Golkar Sulsel untuk ditetapkan. Keputusan itu disepakati pada saat rapat pleno di gedung Golkar Palopo pada 23 Juni 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh unsur pimpinan termasuk 9 pimpinan kecamatan Golkar Palopo menyepakati dan menyetujui pemberhentian Nurhaenih tersebut," tegasnya.
Nurhaenih menjelaskan alasan pemberhentian Nurhaenih karena telah melanggar AD/ART partai. Harisal menyebut, Nurhaenih dinilai telah memilih untuk menjadi wakil wali kota dari pasangan calon lain yang diusung oleh partai lain.
"Dia (Nurhaenih) sudah melanggar AD/ART partai dan juga sudah dianggap tidak loyal lagi dengan partai karena memilih berpasangan dengan calon wali kota Palopo yang diusung oleh partai lain," jelas Harisal.
Pihaknya mengaku telah menyiapkan pengganti Nurhaenih sebagai Ketua DPRD Palopo, yakni Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD II Golkar Palopo Baharman Supri. Usulan itu berdasarkan hasil musyawarah bersama sejumlah unsur pimpinan partai Golkar Palopo.
"Kami sudah kirim usulan pemberhentiannya ke DPD I Golkar Sulsel dan kami sudah siapkan penggantinya untuk menjadi Ketua DPRD, yaitu bapak Baharman Supri yang juga telah disepakati pada forum itu yang dihadiri seluruh unsur pimpinan partai Golkar Palopo," imbuhnya.
Sementara itu Nurhaenih belum dapat dikonfirmasi baik via telepon maupun pesan elektronik. Nurhaenih juga tidak berada di ruangan di DPRD Palopo.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Bappilu NasDem Palopo Abdul Salam mengatakan diusulkannya duet FKJ-Nurhaenih berdasarkan hasil pleno DPP NasDem pada Sabtu (1/6). Pasangan tersebut sudah melalui beberapa pertimbangan mulai dari tingkat DPD hingga ke DPP NasDem.
"Jadi pasangan ini ditentukan setelah proses yang panjang, mulai dari pleno DPD NasDem Palopo, hasil pleno DPW NasDem Sulsel, kemudian sampai ke tingkat DPP," ucapnya.
Dia menyebut FKJ yang memiliki latar belakang birokrat harus didampingi seorang politisi yang dicintai masyarakat Palopo. Menurutnya, pasangan ini juga menjadi kekuatan besar NasDem untuk menang di Pilwalkot Palopo.
"Pasangan ini bagi kami sangat ideal dan saling melengkapi. FKJ seorang anak muda yang berlatar belakang birokrat, kemudian bunda Nurhaenih politisi perempuan yang dicintai masyarakat," pungkasnya.
(sar/ata)