Derita Warga Palopo Kesulitan Air Bersih Imbas Banjir Bandang

Derita Warga Palopo Kesulitan Air Bersih Imbas Banjir Bandang

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Minggu, 31 Mar 2024 11:00 WIB
Warga Palopo saat membersihkan rumahnya dari material lumpur usai banjir bandang.
Foto: Warga Palopo saat membersihkan rumahnya dari material lumpur usai banjir bandang. (Rachmat Ariadi/detikSuslel)
Palopo -

Warga di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), kesulitan mendapatkan air bersih usai tiga kali diterjang banjir bandang dalam sebulan. Krisis air bersih terjadi karena air baku milik PDAM tercampur dengan lumpur akibat banjir.

Banjir bandang terakhir kali menerjang Kota Palopo pada Kamis (28/3) sekitar pukul 23.30 Wita. Total ada empat kecamatan yang terdampak banjir bandang yakni Kecamatan Mungkajang, Wara, Wara Timur, dan Wara Selatan.

Warga bernama Ihwan di Jalan Cikalang, Kelurahan Surutanga, Kecamatan Wara Timur mengatakan air bersih sudah tidak mengalir sejak Jumat (29/3). Dia terpaksa mengambil air bersih di masjid terdekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari kemarin air sudah tidak mengalir, kita ambil air bersih di masjid terdekat," ujar Ihwan kepada detikSulsel, Sabtu (30/3/2024).

Ihwan menyebut, setidaknya ada 500 kepala keluarga (KK) yang menderita akibat krisis air bersih di daerah tersebut. Dia juga menyebut air penampungan di masjid juga semakin hari semakin menipis.

ADVERTISEMENT

"Jalan Cikalang, ada 500 KK kurang lebih di sini. Butuh air bersih karena mau dipakai masak. Kalau kita ambil di masjid terus, air di penampungannya juga menipis, na banyak warga butuh," bebernya.

Penjelasan PDAM Kota Palopo

Humas PDAM Kota Palopo Novita Sari mengaku distribusi air bersih memang mengalami gangguan akibat banjir. Dia menyebut air baku tercampur dengan lumpur.

"Memang mengalami gangguan akibat peristiwa banjir bandang, kondisi air baku kita bercampur dengan lumpur, jadi ada endapan. Sementara kami mengusahakan agar distribusi air segera dilakukan," kata Novita saat dikonfirmasi terpisah.

Novita menjelaskan, PDAM Kota Palopo berencana untuk berkeliling mendistribusikan air bersih kepada warga yang terdampak krisis. Di satu sisi, pihaknya juga sedang berupaya untuk mengatasi titik-titik yang mengalami kekurangan air bersih.

"Sementara tim teknisi melakukan perbaikan. Tim juga akan melakukan distribusi air bersih di beberapa lokasi yang terdampak seperti di Jalan Cakalang, Jendral Sudirman, Ahmad Dahlan, dan Binturu," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Banjir Imbas Pembalakan Liar

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah (BPBD) Kota Palopo Burhan mengungkapkan, banjir yang menerjang memiliki ketinggian air sekitar 1,5 meter. Banjir terparah terjadi Kelurahan Latuppa, Kecamatan Wara Timur.

"Kurang lebih 2.000 rumah terdampak banjir bandang," kata Burhan saat dikonfirmasi terpisah, Jumat (29/3).

Dia melanjutkan, sejumlah fasilitas umum, sekolah hingga rumah ibadah juga ikut terdampak. Namun dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Belum ada laporan korban jiwa, kita masih angkat batang kayu yang dibawa arus banjir agar tidak ada penyumbatan," imbuhnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Palopo Asrul Sani adanya pembalakan liar di hulu Sungai Latuppa. Pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

"Ini banyak batang kayu yang terbawa arus banjir, kemungkinan ada pembalakan liar di hulu sungai ini," kata Asrul.

Dia menambahkan, banjir turut dipicu Sungai Latuppa di Kecamatan Mungkajang yang meluap di tengah intensitas curah hujan yang tinggi. Luapan air sungai kemudian merembes hingga permukiman.

"Dalam sebulan ini sudah 3 kali banjir bandang. Debet air sangat tinggi, sungai maupun jembatan sudah tidak mampu, ditambah lagi ada material kayu," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/sar)

Hide Ads