Sebanyak 2.000 rumah yang tersebar di empat kecamatan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) diterjang banjir bandang. Ketinggian air dilaporkan berangsur surut namun masih menyisakan material lumpur.
"Kecamatan yang terdampak itu empat, (yakni) Mungkajang, Wara, Wara Timur sama Wara Selatan, rumah terendam sekitar 2.000 rumah," kata Kepala BPBD Palopo Burhan kepada detikSulsel, Jumat (29/3/2024).
Burhan mengatakan, warga terdampak saat ini masih melakukan pembersihan. Banjir masih menyisakan material lumpur yang masuk ke rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi sekarang air sudah mulai surut, sementara warga masih bersih-bersih di rumahnya," ujarnya.
Bahkan, beberapa fasilitas sekolah hingga rumah ibadah juga ikut terdampak. Sejumlah warga bergotong royong melakukan aksi bersih-bersih.
"Air sudah surut tapi lumpur lagi. Ada 2 masjid dan 1 SD yang terdampak, sementara anggota kami bantu bersihkan dari lumpur," ucap Burhan.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang melanda Kelurahan Surutanga, Kecamatan Wara Timur pada Kamis (28/3) sekitar pukul 23.30 Wita. Banjir dipicu adanya air bah dari hulu Sungai Latuppa yang meluap ke pemukiman warga.
Ketinggian air hingga mencapai 1,5 meter atau setinggi paha orang dewasa. Banjir juga membawa material lumpur dan potongan kayu.
"Sungai tidak bisa lagi menahan tingginya volume air, jadi meluap sampai ke pemukiman warga," ujar Burhan.
Pj Wali Kota Palopo Asrul Sani menduga banjir bandang dipicu pembalakan liar di hulu sungai. Pihaknya pun akan menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.
"Ini banyak batang kayu yang terbawa arus banjir, kemungkinan ada pembalakan liar di hulu sungai ini," kata Asrul.
(sar/hsr)