Tiga kecamatan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), diterjang banjir akibat meluapnya Sungai Latuppa. Bencana ini mengakibatkan 310 kepala keluarga (KK) di tiga wilayah tersebut terdampak.
"Ada tiga kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Timur dan Wara Selatan," kata Kepala BPBD Kota Palopo Burhan kepada detikSulsel, Rabu (27/3/2024).
Burhan mengungkapkan, kondisi banjir berangsur surut. Pihaknya sudah turun melakukan pengecekan terhadap drainase.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang lebih 310 KK ada di sana. Tapi sudah mulai surut airnya ini, kita sudah cek drainase aman semua," ungkapnya.
Dia mengutarakan, banjir yang melanda 3 kecamatan tersebut terjadi sekitar pukul 00.25 WITA, hingga pukul 03.40 WITA, Rabu (27/3). Menurutnya, banjir yang meluap ke pemukiman membuat warga tidak beristirahat hingga sahur.
"Mulai pukul 00.25 Wita itu sampai sahur. Itu warga baru sampai tidak tidur, karena air masih deras, anggota juga di lokasi sampai pagi tadi," ucapnya.
Burhan menambahkan, saat ini Kota Palopo masih dalam status siaga banjir. Hal tersebut dikarenakan hujan intensitas tinggi masih akan melanda Kota Palopo.
"Kita masih siaga, karena hujan intensitas tinggi masih diprediksi akan terjadi. Kalau hujannya seperti semalam, sungai pasti tidak bisa menampung volume airnya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang menerjang Kelurahan Pajalesang, Kecamatan Wara, Kota Palopo. Sebanyak 100 lebih rumah terendam.
Banjir dipicu intensitas hujan yang tinggi di Palopo. Hal ini mengakibatkan air Sungai Latuppa meluap dan memasuki pemukiman warga hingga jalan raya.
Bahkan, derasnya arus banjir membuat jalan menuju lokasi terputus. Ketinggian banjir kurang lebih 1,5 meter atau sepaha orang dewasa.
"Sungai Latuppa sudah tidak bisa menahan tingginya volume air, sehingga meluap masuk ke pemukiman. Kita juga sementara pantau drainase agar tidak ada penyumbatan," ucap Burhan.
(sar/ata)