Gedung pusat kuliner Menara Payung di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) belum beroperasi sejak rampung pada pertengahan 2023 lalu. Operasional proyek Rp 92 miliar itu hingga kini masih terkendala investor yang ingin mengelola gedung.
"Sampai sekarang belum ada (investor). Kebetulan Bapenda yang disuruh Pak Wali Kota mencari investor untuk mengelola gedung tersebut," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Palopo Andi Agus kepada detikSulsel, Senin (18/3/2024).
Agus mengungkapkan, beberapa waktu lalu investor pengelola mal di Makassar sempat menjajaki pusat kuliner Menara Payung tersebut. Namun hingga kini, Pemkot Palopo masih belum mendapatkan kesepakatan untuk pengelolaan gedung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin ada pengelola mal di Makassar sempat berkunjung, cuman belum ada info selanjutnya. Selebihnya kita masih dalam penjajakan investor," ungkapnya.
Agus pun belum ingin merincikan biaya sewa pusat kuliner Menara Payung itu. Menurutnya, biaya sewa tergantung dengan kesepakatan investor dengan Pemkot Palopo nantinya.
"Kalau biaya sewa itu dari kesepakatan investor dan Pemkot nanti, per tahunnya berapa kan. Jadi kami belum bisa menjelaskan secara terperinci, tugas kami hanya untuk mencari investor sesuai perintah pak Wali," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BKAD Palopo Raodatul Jannah menepis bangunan pusat kuliner Menara Payung sepi investor. Kata dia, sudah ada beberapa investor yang menawarkan diri untuk mengelola gedung tersebut.
"Nggak, ada kok. Sudah ada 3 investor yang mau, dalam waktu dekat ini mungkin sudah ada, karena kami sudah parsialkan mengenai sewa pengelolaannya," ujar Raodatul saat dikonfirmasi terpisah.
Diketahui, bangunan pusat kuliner Menara Payung di Palopo ini merupakan salah satu proyek multiyears di era Wali Kota Palopo Judas Amir. Gedung tersebut dibangun menggunakan APBD Perubahan 2021, APBD 2022, dan APBD 2023, dengan total anggaran kurang lebih Rp 92 miliar.
(asm/sar)