Oknum Polisi Bentak Guru SD Saat Lapor Kasus Pencurian di Makassar Minta Maaf

Oknum Polisi Bentak Guru SD Saat Lapor Kasus Pencurian di Makassar Minta Maaf

Muh Zulkarnaim - detikSulsel
Senin, 04 Agu 2025 12:36 WIB
Oknum personel Polsek Manggala diduga membentak guru yang hendak urus surat kehilanga imbas kasus pencurian di Makassar.
Foto: Oknum personel Polsek Manggala diduga membentak guru yang hendak urus surat kehilanga imbas kasus pencurian di Makassar. (dok. Istimewa)
Makassar -

Oknum personel Polsek Manggala berinisial Briptu AF di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), meminta maaf usai membentak guru SD inisial EB (33) yang mengurus surat kehilangan usai menjadi korban pencurian di sekolah. Oknum polisi tersebut juga diperiksa Propam.

"Untuk anggota yang bersangkutan sudah meminta maaf kepada pelapor dan pelapor telah memaafkan," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada detikSulsel, Minggu (3/8/2025).

Permintaan maaf itu disampaikan Birptu AF kepada pelapor dalam mediasi yang berlangsung di Mapolrestabes Makassar, Minggu (3/8) siang. Arya menegaskan pelaporan dari guru SD tersebut juga sudah diproses.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelapor sudah diambil keterangannya tadi pagi," tambah Arya.

Arya menegaskan oknum personelnya tersebut akan tetap diproses Propam. Proses mediasi antara Briptiu AF dengan pelapor akan menjadi pertimbangan.

ADVERTISEMENT

"Adanya pernyataan memaafkan dari pelapor akan digunakan untuk meringankan sanksi dari anggota yang melakukan," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Manggala Kompol Semuel To'longan mengatakan, oknum personelnya yang diduga membentak pelapor hanya kesalahpahaman gaya komunikasi. Dia mengaku pelapor saat itu hendak mengurus surat kehilangan sebelum melapor kasus pencurian yang dialaminya.

"Jadi terkait dengan pencurian barang-barang milik pribadinya yang di SD Borong itu dia mau datang melapor ke sana. Dia mau buat dulu laporan kehilangan supaya bisa terbit kembali itu surat-suratnya yang hilang itu," ucap Semuel.

Semuel turut menegaskan laporan guru SD tersebut akan diproses Polsek Manggala. Pihaknya berharap pelaku pencurian segera ditangkap.

"Selesai dimediasi di Polrestabe, dia (pelapor) ke Polsek itu untuk melaporkan kejadian pencurian," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, EB menjadi korban pencurian saat berada di SD Negeri Borong, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala pada Jumat (1/8) sore. Tas miliknya yang berisi laptop dan sejumlah dokumen administrasi kependudukan hilang setelah dibawa kabur oleh pelaku.

Sehari setelah pencurian itu, EB bersama suaminya mendatangi Polsek Manggala untuk mengurus surat kehilangan imbas pencurian itu. Namun saat dilayani petugas, EB mengaku dibentak oknum polisi.

"Terlalu anumi (tinggi) nadanya. Saya bilang, 'kenapa begitu cara ta melayani toh kan tidak salah?' Saya bilang begitu, langsung besar lagi nadanya bilang, 'kenapa kau mau atur-atur saya, saya yang mau bikin surat keterangan hilang'," ungkap EB menirukan perbincangannya dengan oknum polisi itu.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads