Komisi D DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal memanggil pihak Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) untuk membahas kondisi ruas Jalan Letjen Hertasning, Makassar yang rusak parah. Pertemuan akan membahas soal kesiapan Dinas BMBK memperbaiki jalan yang sudah lama dikeluhkan warga.
"Iya sudah kita atensi itu, memang kondisi jalan di sana sudah memprihatinkan. Jadi nanti kalau sudah masuk (usai cuti Lebaran) saya panggil dulu Dinas Bina Marga. Kami akan bicarakan dulu bagaimana kesiapannya memperbaiki itu," kata Ketua Komisi D DPRD Sulsel Kadir Halid kepada detikSulsel, Kamis (3/4/2025).
Kadir mengatakan anggaran untuk perbaikan Jalan Letjen Hertasning sudah ada di APBD 2025. Sehingga pihaknya akan memastikan jadwal pelaksanaan perbaikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan panggil dulu, kita diskusikan dulu, karena anggarannya kan sudah ada. Kita mau tahu kapan mau dilaksanakan, itu yang penting dulu," katanya.
"Mungkin masih ada kendalanya, apakah tendernya belum atau bagaimana, apakah sudah masuk di e-katalog, kan belum jelas. Saya akan panggil dulu, diskusikan itu dulu dengan Bu Kadis. Anggarannya Rp 32 miliar tahun ini," katanya.
Kadir menyebut anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk perbaikan menyeluruh. Selain jalanan akan diaspal ulang, juga akan dilakukan perbaikan drainase.
"Hampir 2 kilometer, rencana sama selokannya mau dikerja. Bukan tambal-tambal lagi. Aspal, terus beton juga nanti kiri kanan," jelas Kadir.
Sebelumnya diberitakan, kondisi Jalan Letjen Hertasning makin memprihatinkan. Banyak lubang menganga hanya ditambal menggunakan paving blok sehingga kerap menyebabkan kemacetan saat jam sibuk pada pagi dan sore hari.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Kamis (3/4), lubang di jalan penghubung Makassar-Gowa ini mulai dari pertigaan Jalan Toddopuli Raya menuju perbatasan Gowa. Begitu pula arus sebaliknya juga tampak banyak lubang di Jalan Aroepala menuju Hertasning.
Beberapa lubang tampak hanya ditambal menggunakan paving blok. Terlihat pengendara harus melambat untuk menghindari sisa-sisa tambalan dan lubang-lubang besar yang tersebar di ruas itu.
(asm/hmw)