Warga mengeluhkan tumpukan sampah di Jalan Malengkeri, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sudah tiga hari tidak diangkut. Pemerintah Kecamatan Tamalate berdalih sampah terlambat ditangani karena truk sampah mengalami kerusakan.
"Sebenarnya ini baru 3 hari (sampah menumpuk). Ini kan tiap hari diambil cuma itu saya bilang mobil tidak mampu akhirnya tersimpan sedikit, akhirnya bertambah terus," ucap Kepala Seksi Kebersihan Pemerintah Kecamatan Tamalate Makassar Syamsuddin Calo kepada detikSulsel, Selasa (25/3/2025).
Tumpukan sampah terlihat di sepanjang Jalan Malengkeri, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate. Syamsuddin berdalih truk sampah lainnya kerap melintas di lokasi namun angkutannya sudah dalam kondisi penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ini tiap hari ji diangkut, cuma mobil yang saya arahkan ke sini biasa cuma sampai di sini sudah penuh. Akhirnya ada beberapa titik yang tidak terlayani," paparnya.
Dia mengatakan ada dua unit truk sampah yang rusak saat membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. Akibatnya proses pengangkutan terganggu dan sampah menumpuk di beberapa titik.
"Untuk alasan pada hari ini, kebetulan Kelurahan Mangasa ada dua mobilnya masuk bengkel rusak gara-gara membuang di TPA agak berat," ungkapnya.
Selain masalah kendaraan, antrean panjang di TPA juga menjadi kendala. Dia menyebut rata-rata truk harus menunggu hingga sembilan jam untuk membuang sampah di lokasi tersebut.
"Ini selama ada satu minggu sudah masuk dua minggu lambat terus karena macet di TPA rata-rata itu mobil membuang 9 jam. Jadi dia masuk pagi rata-rata malam pi baru keluar jadi susah diarahkan dua kali begitu," jelasnya.
Dia mengatakan bahwa titik penumpukan terparah hanya terjadi di Jalan Malengkeri. Sementara di lokasi lain kondisi sampah masih relatif terkendali.
"Cuma ini saja yang di Malengkeri saja (terjadi penumpukan sampah). Kalau yang lain agak lumayan terkendali," ujarnya.
Dia menuturkan sebagai langkah antisipasi pihaknya menambah frekuensi pelayanan angkutan sampah. Anggaran operasional BBM dari truk yang mogok juga dialihkan ke truk lain agar pengangkutan tetap berjalan.
"Jadi untuk ini hari (mobil yang rusak) di las di (Dinas) PU (Makassar). Sehingga menyebabkan mi ini keterlambatan. Karena ini saya pakai mobil bantuan, ini istilahnya mobil saya gandakan," terangnya.
"Seperti ini kan mobil Tangkasa dia lari pagi saja jadi saya kasih lari dua kali supaya bisa ditanggulangi yang tinggal ini (sampah) yah begitu cara menggandakannya," pungkas Syamsuddin.
(sar/hsr)