Appi Nilai Sedimentasi di Kanal-Drainase Penyebab Utama Banjir di Makassar

Appi Nilai Sedimentasi di Kanal-Drainase Penyebab Utama Banjir di Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 25 Mar 2025 14:33 WIB
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin membahas penanganan banjir bersama BBWS Pompengan Jeneberang.
Foto: Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin membahas penanganan banjir bersama BBWS Pompengan Jeneberang. (dok. Humas Pemkot Makassar)
Makassar -

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menilai sedimentasi di kanal dan drainase menjadi penyebab utama banjir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pihaknya pun berencana melakukan pengerukan untuk memperlancar aliran air.

"Sedimen yang menumpuk di kanal menjadi penyebab utama banjir. Kami perlu membahas bagaimana proses pengerukan ini dilakukan agar hasilnya benar-benar efektif," ujar Appi saat menerima audiensi dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang di Kantor Wali Kota Makassar, Senin (24/3/2025).

Appi menyoroti dua titik utama yang menjadi perhatian khusus dalam penanganan banjir, yaitu Jalan AP Pettarani dan Jalan Urip Sumoharjo. Kedua ruas jalan ini kerap terendam saat hujan deras, menyebabkan kemacetan parah dan mengganggu aktivitas masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecamatan Manggala juga menjadi fokus perhatian karena termasuk wilayah rawan banjir yang terdampak. Upaya perbaikan di kawasan ini harus segera dilakukan bersama," katanya.

Appi turut menanggapi sorotan BBWS Pompengan Jeneberang yang menilai banjir dipicu kabel bawah tanah yang menghambat drainase. Appi mengatakan perlu pembahasan lebih lanjut dengan berbagai stakeholder untuk mencari solusi.

ADVERTISEMENT

Dia pun mengusulkan pertemuan lanjutan yang lebih teknis untuk membahas langkah-langkah konkret dalam penanganan banjir. Appi berencana mengundang berbagai pihak terkait, termasuk kejaksaan maupun Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK).

"Kami akan mengadakan pertemuan kembali setelah Lebaran dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemprov Sulsel dan stakeholder lainnya, agar solusi yang dirumuskan dapat berjalan sesuai regulasi yang berlaku," ujarnya.

Appi juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pihaknya mendorong adanya edukasi masif kepada warga untuk tidak mencemari lingkungan.

"Perlu ada pendekatan persuasif dan edukasi yang lebih masif kepada masyarakat. Jangan sampai upaya kita dalam memperbaiki drainase justru terganggu oleh kebiasaan membuang sampah sembarangan," tegas Appi.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BBWS PJ Suryadarma Hasyim mengatakan jaringan kabel bawah tanah perlu dibenahi. Hal itu dikarenakan menghambat aliran air di drainase.

"Salah satu kendala yang kami temukan adalah adanya kabel-kabel bawah tanah yang menghambat aliran air dari drainase sekunder ke drainase primer," kata Suryadarma.

Suryadarma pun menekankan pembenahan infrastruktur drainase menjadi salah satu prioritas utama. Hal ini untuk memastikan pengendalian daerah aliran sungai (DAS) berjalan dengan baik.

"Sistem drainase yang tidak berfungsi optimal dapat memperburuk kondisi banjir, terutama saat curah hujan tinggi. Hal ini juga berpengaruh terhadap kondisi sungai-sungai, terutama Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo," jelasnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads