Teror Busur Panah Saat Ramadan: Polisi Jadi Korban, Warga Makassar Terancam

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 05 Mar 2025 06:30 WIB
Foto: Ilustrasi busur panah. (dok. istimewa)
Makassar -

Teror penyerangan menggunakan busur panah mengancam keselamatan masyarakat saat Ramadan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi brutal orang tidak dikenal (OTK) ini turut membuat polisi menjadi korban.

Dalam empat hari terakhir sejak Ramadan, tercatat ada 3 kasus penyerangan busur panah di Makassar. Mirisnya, para pelaku hingga kini masih bebas berkeliaran.

Para pelaku diduga melancarkan aksinya saat situasi sedang sepi pada malam hari hingga setelah waktu sahur. Warga diimbau waspada saat beraktivitas di lokasi dan pada waktu yang dinilai rawan.


Dirangkum detikSulsel, Rabu (5/3/2025), berikut deretan aksi teror busur panah yang melukai polisi hingga warga di Makassar:

Polisi Diserang Usai Patroli Ramadan

Anggota Polres Pelabuhan Makassar berinisial Bripda MR (21) menjadi korban penyerangan busur panah. Penyerangan itu membuat Bripda MR luka setelah anak panah menancap di lengannya.

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto menjelaskan, penyerangan itu terjadi di perbatasan Jalan Sungai Saddang-Jalan Pelita Makassar pada Sabtu (1/3) pagi. Korban diserang saat berpapasan dengan geng motor di lokasi.

"Anggota Polres Pelabuhan Makassar menjadi korban aksi brutal geng motor saat hendak pulang usai melaksanakan tugas pengamanan ketertiban masyarakat di bulan suci Ramadan," kata Restu dalam keterangannya.

Restu mengatakan personelnya sedang mengendarai motor. Tanpa diduga, salah satu anggota geng motor yang sedang konvoi melepaskan busur panah.

"Salah satu anggota konvoi tersebut melepaskan busur panah yang mengenai lengan korban akibat luka panah tersebut," ungkap Restu.

Bripda MR kemudian dilarikan ke rumah sakit. Restu mengaku sudah membentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan.

"Beberapa saksi mata sudah dimintai keterangan, dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian tengah diperiksa guna melacak para pelaku," ungkap Restu.

Polisi telah meningkatkan pengamanan selama Ramadan dengan mengerahkan personel tambahan. Restu memastikan personelnya melakukan patroli di waktu rawan mulai malam hingga pagi hari atau setelah sahur.

"Kami tidak hanya meningkatkan patroli, tetapi juga akan melakukan razia dan operasi gabungan untuk memberantas aksi brutal ini. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...




(sar/ata)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork