Kronologi Polisi Gendong Remaja Terkena Panah Saat Bubarkan Demo di Makassar

Kronologi Polisi Gendong Remaja Terkena Panah Saat Bubarkan Demo di Makassar

Sahrul Alim - detikSulsel
Selasa, 25 Feb 2025 20:30 WIB
Kanit Jatanras Polrestabes Makassar AKP Hamka menggendong remaja yang terkena busur panah saat unjuk rasa ricuh di depan kampus UMI.
Foto: Kanit Jatanras Polrestabes Makassar AKP Hamka menggendong remaja yang terkena busur panah saat unjuk rasa ricuh di depan kampus UMI. (Dok. Istimewa)
Makassar -

Remaja bernama Baim menjadi korban dalam demo 'Indonesia Gelap' ricuh di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kaki Baim terkena anak panah saat polisi membubarkan massa yang menutup jalan.

Peristiwa itu terjadi usai massa melumpuhkan ruas Jalan Urip Sumoharjo selama 6 jam, Senin (24/2) malam. Baim yang berada di lokasi kejadian terpaksa dievakuasi ke mobil atau kendaraan taktis (rantis) milik Jatanras Polrestabes Makassar.

"Jadi begini ceritanya, tadi malam kan kita lagi pengamanan berhadap-hadapan dengan mahasiswa begitu, menghalau pelemparan. Waktu itu mata saya perih, jadi kembali ke mobil (rantis), saya lihat ada anak-anak luka, dia anak di bawah umur," kata Kanit Jatanras Polrestabes Makassar AKP Hamka kepada detikSulsel, Selasa (25/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamka khawatir saat melihat kondisi kaki Baim yang terluka parah. Dia langsung berinisiatif menggendong korban ke rumah sakit. Apalagi, rantis tersebut tidak bisa meninggalkan lokasi karena situasi sedang memanas.

"Jadi pas saya lihat ada anak-anak luka, di situlah beberapa warga teriak-teriak, bawa ke rumah sakit. Tidak mungkin pakai mobil itu dibawa ke rumah sakit, karena mobil safety yang banyak rangnya (besi), di situ dia dievakuasi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Tapi saya pikir kalau itu dipakai hancur anggota kalau tidak ada mobil safety, jadi saya spontanitas saja langsung gendong. Itu dari pintu 2 UMI, ke rumah sakit Ibnu Sina," tambah Hamka.

Saat itu, kata Hamka, darah di kaki korban terus mengucur. Panah yang tertancap di kaki korban telah dicabut paksa.

"Akhirnya masuk ke ICU perawatan, kebetulan juga tidak bisa ditanggung BPJS jadi perawatan kita tanggung juga. Saat itu langsung ditangani," terangnya.

Dia mengaku tak tahu persis alasan korban berada di lokasi. Hamka menduga korban saat itu sekadar melintas dan hendak menyaksikan proses pembubaran massa.

"Mungkin orang datang menonton atau mau melintas yang jelasnya saya balik ke mobil ada anak-anak luka di mobil Jatanras itu, saya langsung gendong bawa lari ke Ibnu Sina," katanya.

Diketahui, AKP Hamka menyelamatkan remaja yang terkena busur panah ini viral di media sosial. Tampak, korban digendong ke Rumah Sakit karena tidak adanya kendaraan yang melintas di lokasi.

Korban digendong dan dibawa lari sejauh hampir 300 meter menuju ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Hingga akhirnya ada sepeda motor yang membantunya untuk membawa korban.

"Digendong dari pintu dua itu saya gendong sampai hampir Ibnu Sina baru dapat motor, ada sekitar 50 meter lagi. Kalau dibawa lari sekitar 300 meter," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 17 orang diamankan dari demo yang berakhir ricuh di depan UMI Makassar. Mereka diamankan saat polisi membubarkan massa yang menutup ruas Jalan Urip Sumoharjo, Senin (24/2) hingga menjelang tengah malam.

"Dari 17 yang diamankan, mereka terdiri dari 11 mahasiswa, 2 pelajar SMA, 3 masyarakat sipil, dan 1 orang tidak bersekolah (belum lulus SD)," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Selasa (25/2).




(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads