Dia mengaku headway ini akan masuk dalam kerangka acuan kerja (KAK) yang sudah masuk tahap persiapan akhir sebelum ditenderkan. Pihaknya juga tetap akan mempertimbangkan jam sibuk berangkat dan pulang kerja.
"Masih dipelajari konsep KAK-nya, selain itu ada juga jam sibuk, misalnya pagi sampai jam berapa, kita perbanyak di situ, terus jam pulang juga," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiawan juga menyebut anggaran yang terbatas akan berdampak pada penyesuaian pemberhentian dan jadwal operasional bus. Setiawan menyebutkan bahwa titik pemberhentian bus juga akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan hasil survei nantinya.
"Jam operasionalnya juga, mungkin tidak lagi mulai jam 5 subuh, kita tidak bisa begitu karena anggarannya terbatas," ujarnya.
Termasuk soal tarif bagi penumpang, Setiawan mengaku masih akan dibahas lebih lanjut. Apalagi rencana ini juga telah dibahas bersama dengan DPRD Sulsel.
"Kita maunya sama yang Trans Sulsel yang gratis, tapi inikan akan dibicarakan nanti, mungkin pimpinan yang jelaskan nanti. Wacana (ambil alih) ini juga sudah dibicarakan kemarin sama DPR, diusulkan, mungkin secara detail nanti akan ada penyampaian lagi ke DPR. Kalau gambaran umum kita sudah dipanggil RDP," pungkasnya.
Diketahui, 2 koridor Teman Bus Trans Mamminasata di Makassar harus berhenti beroperasi sejak 1 Januari 2025 karena tidak lagi mendapat subsidi dari Kemenhub. Adapun 2 koridor yang berhenti beroperasi yakni Koridor 1 rute Panakkukang Square-Pelabuhan Galesong dan koridor 2 rute Unhas Tamalanrea-Stasiun Mandai via Bandara Sultan Hasanuddin.
Sementara subsidi pada koridor 5 tetap dilanjutkan oleh Kemenhub. Koridor 5 melayani perjalanan rute Unhas Teknik Gowa ke Unhas Tamalanrea.
(asm/ata)