Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar mengevakuasi seorang bocah korban banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bocah tersebut dirujuk dari lokasi pengungsian ke rumah sakit (RS) karena mengalami anemia.
"Merujuk pasien anak 13 tahun dengan anemia berat, dari titik pengungsian Kecamatan Manggala ke RS Wahidin," kata Kepala Dinkes Makassar Nursaidah Sirajuddin dalam keterangannya, Minggu (22/12/2024).
Nursaidah belum merinci pengungsi lain yang mengalami gangguan kesehatan hingga saat ini. Tim Dinkes Makassar juga masih berkeliling memberikan penanganan medis terhadap warga yang masih bertahan di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kunjungan tim medis ke rumah warga yang tidak meninggalkan rumah," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, BPBD Makassar mencatat 1.403 warga dari tiga kecamatan mengungsi ke 27 titik akibat banjir. Data pengungsi tersebut berdasarkan laporan hasil asesmen hingga pukul 23.50 Wita, Sabtu (21/12).
Dalam laporannya, BPBD Makassar mencatat di Kecamatan Manggala terdapat 11 titik pengungsian yang menampung 488 jiwa. Titik pengungsian berada di masjid hingga posyandu.
Di Biringkanaya ada 13 titik pengungsian yang menampung 849 jiwa. Wilayah setempat menjadikan masjid, sekolah, hingga indekos sebagai titik pengungsian.
Sementara di Panakkukang terdapat 3 titik pengungsian yang menampung 66 jiwa. Selain masjid dan posyandu, kantor kelurahan juga dijadikan titik pengungsian.
"(Pengungsi korban banjir) Akan bertambah karena hujan tidak berhenti. Tadi subuh, kan, keras hujan," ujar Sekretaris BPBD Makassar Maharuddin kepada detikSulsel, Minggu (22/12).
Maharuddin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Dia meminta agar mempersiapkan peralatan darurat andai sewaktu-waktu harus mengungsi.
"Tetap waspada. Utamanya titik-titik yang setiap tahunnya menjadi langganan banjir untuk mempersiapkan peralatan-peralatan untuk mengungsi," pungkasnya.
(sar/hsr)