Banjir setinggi atap rumah menerjang permukiman warga di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Warga yang sempat terjebak kini dievakuasi ke lokasi pengungsian.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 13.30 Wita, air merendam jalan jalur masuk ke Blok 8 Perumnas Antang. Tepatnya di pertigaan Jalan Bangkala Raya-Jalan Ujung Bori Dalam, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala.
Jalur ini hanya bisa dilalui dengan perahu karet. Personel BPBD Makassar masih melakukan pemantauan di lokasi terdampak untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini (ketinggian air) sudah mencapai 2 meter, sampai di atap (rumah). Bahkan, sudah lebih 2 meter," ujar Koordinator Wilayah Manggala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Akbar kepada detikSulsel.
Akbar mengungkapkan, sebagian warga di Blok 8 Perumnas Antang sudah dievakuasi ke lokasi pengungsian. Personel BPBD bersama aparat terkait dan warga sekitar menyisir area perumahan untuk mengevakuasi warga yang terjebak.
"Sementara berjalan lagi anak-anak ini untuk menjemput. Kondisi air masih naik. Banyak rumah terendam di dalam itu. Cuma, yang kita data itu pengungsi," katanya.
"(Ada warga) terjebak di rumahnya. Setiap yang kita jemput itu sudah kita kontak memang, baik dari RT/RW, bahwa segera kita evakuasi," tambah Akbar.
Diberitakan sebelumnya, BPBD Makassar mencatat 1.403 warga di 3 kecamatan mengungsi ke 27 titik akibat banjir. Jumlah itu diperkirakan bertambah sebab masih ada wilayah belum terdata.
"Akan bertambah karena karena hujan tidak berhenti. Tadi subuh, kan, keras hujan," ujar Sekretaris BPBD Makassar Maharuddin kepada detikSulsel, Minggu (22/12).
Maharuddin mengungkapkan, total 1.403 jiwa yang mengungsi merupakan warga Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Panakkukang. Kata dia, di Tamalanrea ketinggiannya air sudah naik meski belum ada laporan warga mengungsi ke titik evakuasi resmi.
Khusus di Manggala terdapat 11 titik pengungsian yang menampung 488 jiwa. Titik pengungsian berada di masjid hingga posyandu.
(sar/ata)