Pertimbangan Disdik Makassar Liburkan Siswa SD-SMP Selama Cuaca Ekstrem

Pertimbangan Disdik Makassar Liburkan Siswa SD-SMP Selama Cuaca Ekstrem

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 19 Des 2024 05:45 WIB
Awan tebal menyelimuti kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/12/2018). BMKG Sulsel menghimbau kepada warga untuk mewaspadai cuaca buruk angin kencang yang disertai hujan hingga Januari 2019. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU/foc.
Foto: Ilustrasi cuaca ekstrem di Makassar. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Makassar -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengumumkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Peringatan akan potensi hujan deras dan angin kencang itu membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar meliburkan siswa SD dan SMP atas pertimbangan keselamatan peserta didik.

Kebijakan tersebut tertuang dalam surat edaran bernomor: 10748/Edar/Disdik/XII/2024 yang diteken Kepala Disdik Makassar Muhyiddin pada 17 Desember 2024. Dalam edaran itu siswa SD dan SMP diimbau tidak datang ke sekolah terhitung mulai 18-22 Desember mendatang.

"Kami kan mengutamakan keselamatan anak. Dengan adanya peringatan dari BMKG ini, kita tetap siap siaga untuk mengantisipasi potensi bencana," ungkap Muhyiddin kepada detikSulsel, Rabu (18/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhyiddin menganggap Makassar termasuk wilayah yang rawan bencana akibat cuaca ekstrem. Hujan deras sempat membuat Makassar terendam banjir hingga sejumlah SD dan SMP tergenang air pada pekan lalu.

"Di sekolah rata-rata tergenang, kelas itu tergenang dengan air. Jadi memang tidak dimungkinkan untuk ada proses mengajar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ancaman banjir belum berakhir seiring peringatan dini cuaca ekstrem yang kembali dikeluarkan BMKG pada 18-22 Desember. Muhyiddin mengatakan, siswa SD dan SMP yang diliburkan selama cuaca ekstrem tidak mengganggu agenda pendidikan.

"Apalagi kan sudah proses ujian akhir sekolah (UAS) itu kan. Sekarang sisa menunggu termasuk perampungan nilai dari sekolah," ungkap Muhyiddin.

Jika dalam pelaksanaan UAS masih ada siswa yang belum tuntas penilaiannya, Muhyiddin meminta sekolah agar remedial terhadap siswa dilakukan secara daring. Penerimaan rapor yang diagendakan 20 Desember pun bisa diundur kalau kondisi tidak memungkinkan.

"Kalau kebetulan cuaca yang tidak memungkinkan, maka (pembagian rapor) dilaksanakan setelah libur sekolah. Karena (semester ganjil) liburnya dari 27 Desember sampai 5 Januari (2025)," tuturnya.

Muhyiddin juga meminta agar kepala satuan pendidikan tetap melakukan pengawasan di sekolah masing-masing. Aset sekolah atau barang-barang yang berpotensi terdampak banjir diamankan sejak awal.

"Terkait dengan ini cuaca, jadi saya minta pihak sekolah, guru, kepala sekolah untuk tetap siap siaga di sekolah. Jadi ada posko yang melaporkan kondisi setiap hari ke posko dinas pendidikan," tegas Muhyiddin.

7 Daerah Sulsel Terdampak Cuaca Ekstrem

BMKG Wilayah IV Makassar memprediksi 7 kabupaten dan kota di Sulsel terdampak cuaca ekstrem selama 5 hari. Hujan dengan intensitas sangat lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi selama periode tersebut.

"Prakiraan tanggal 18-22 Desember, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat (akumulasi hujan selama 24 jam) berpotensi terjadi di Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Makassar, dan Takalar," ungkap Kepala BMKG IV Makassar Irwan Slamet dalam keterangannya, Senin (16/12).

BMKG juga melaporkan potensi angin kencang terjadi di wilayah Sulsel bagian barat dan Sulsel bagian barat. Masyarakat pun diimbau mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar wilayah Sulsel.

"Gelombang dengan kategori sedang (1,25-2,5 meter) terjadi di Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Sabalana, Perairan Barat, Kepulauan Selayar, Laut Flores Bagian Barat, Teluk Bone Bagian Selatan, Perairan Timur Kepulauan Selayar, Perairan Pulau Bonerate Kalaotoa Bagian Utara, Perairan Pulau Bonerate Kalaotoa Bagian Selatan, Laut Flores Bagian Utara, dan Laut Flores Bagian Timur," ungkapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem di Sulsel

BMKG mengungkapkan cuaca ekstrem di Sulsel dipicu dinamika atmosfer yang terjadi saat ini. Fenomena El Nino-Southern Oscillation (ENSO) atau anomali suhu permukaan laut terpantau berada pada fase La Nina lemah.

"Kondisi ini menyebabkan pembentukan awan di wilayah Indonesia relatif lebih mudah," ungkap Irwan dalam keterangannya.

Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) juga tercatat berada pada fase 5 yang menyebabkan potensi pembentukan awan hujan lebih tinggi. Selain itu, gelombang Kelvin juga diprediksi aktif di wilayah Sulawesi bagian selatan dalam beberapa hari ke depan.

"Pusat tekanan rendah terpantau di Australia bagian utara, sehingga membentuk pertemuan arus angin (konfluensi) dan penumpukan massa udara, serta meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan," paparnya.

BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem tersebut. Sejumlah wilayah Sulsel berpotensi diterjang bencana hidrometeorologi.

"Dampak tersebut antara lain genangan, banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads