Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat 128 warga di 2 kecamatan masih mengungsi imbas banjir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 4 kecamatan dilaporkan masih terdampak banjir.
"(Wilayah terdampak banjir) Kecamatan Manggala, Panakkukang, Tamalanrea, dan Wajo. Yang ada pengungsi Manggala dan Wajo," ujar Sekretaris BPBD Makassar Maharuddin kepada detikSulsel, Selasa (17/12/2024).
Maharuddin mengungkapkan, mayoritas wilayah yang sebelumnya tergenang air kini perlahan surut. Menurutnya, khususnya di area tengah kota, seluruhnya sudah surut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surut mi semua, toh. Di area kota. Begitu juga di area Manggala agak surut," katanya.
Lebih lanjut, Maharuddin menuturkan, sebagian warga di titik pengungsian juga berangsur sudah kembali ke rumah masing-masing. Tersisa warga di Manggala dan Wajo yang masih bertahan di lokasi pengungsian karena genangan air belum benar-benar surut.
"Cuma, di tempat-tempat pengungsian itu (Manggala dan Wajo) masih ada beberapa warga. Kalau area kota sudah surut semua. Di tempat pengungsiannya rata-rata sudah balik," tuturnya.
Catatan BPBD Makassar, total 104 warga mengungsi di Manggala. Rinciannya, 70 warga dari 21 kepala keluarga (KK) di Masjid Jabal Nur dan 34 warga dari 7 KK di Masjid Makkah Al-Mukarramah. Sementara, 24 warga dari 8 KK mengungsi di Wajo.
Diberitakan sebelumnya, BPBD Makassar mencatat 6 kecamatan terdampak banjir di Makassar. Dilaporkan ada 577 warga mengungsi.
"Berdasarkan laporan tim kaji cepat BPBD Kota Makassar hari Senin, 16 Desember 2024, update 13.00 Wita, data terdampak 6 kecamatan, 6 kelurahan, 13 titik tergenang," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Akhmad Hendra Hakamuddin dalam keterangannya, Senin (16/12).
Adapun 6 kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Manggala, Panakkukang, Biringkanaya, Tamalanrea, Makassar, dan Wajo. Ada 7 titik pengungsian yang ditempati warga.
"Data pengungsi 4 kecamatan (Manggala, Panakkukang, Wajo, Makassar) di 6 kelurahan, 156 kepala keluarga, 577 jiwa, 7 titik pengungsi," urai Hendra.
(asm/hsr)