.webp)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melaporkan tiga kecamatan terendam banjir. Sebanyak 8 warga di Kecamatan Manggala mengungsi ke tempat aman.
Berdasarkan data pantauan Tim Kaji Cepat BPBD Makassar hingga pukul 12.15 Wita, Selasa (10/12/2024), tiga kecamatan terdampak berada di Biringkanaya, Manggala, dan Panakkukang. Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Makassar sejak dini hari tadi.
Di Kecamatan Biringkanaya, banjir terjadi di Kelurahan Katimbang Blok AF dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Sementara di Panakkukang, banjir merendam wilayah Kelurahan Pandang tepatnya Jalan Adhyaksa Lorong 3 dan 5 dengan ketinggian air 100-130 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Kecamatan Manggala, banjir merendam Kelurahan Manggala tepatnya di Jalan Kecaping Raya, Jalan Ujung Blok, dan Jalan Terompet. Ketinggian air mencapai 10-20 cm.
BPBD Makassar melaporkan sebanyak 2 kepala keluarga (KK) atau 8 warga mengungsi di Masjid Jabal Nur, Jalan Biola Blok 10, Kelurahan Manggala. Rinciannya, 2 laki-laki dan 6 perempuan.
Sebelumnya, BPBD Makassar melaporkan jumlah pengungsi di lokasi sebanyak 13 orang. Namun kini diperbaharui tersisa 8 pengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengaku telah menurunkan 41 personel untuk melakukan pemantauan. Pihaknya juga menyiagakan ambulans hingga perahu karet untuk melakukan evakuasi.
"Giat BPBD (melakukan) pemantauan lokasi titik rawan banjir, pendataan update jumlah masyarakat yang mengungsi," kata Achmad dalam keterangannya, Selasa (12/10).
Pihaknya juga memberikan pendampingan kepada warga di lokasi pengungsian. Achmad kembali menegaskan bahwa personel masih melakukan asesmen di lokasi terdampak banjir.
Diketahui, sejumlah wilayah di Makassar terendam banjir. Salah satunya Banjir terjadi di Jalan Adhyaksa Lorong 5 dan 3, RW 2/RT 3, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Selasa (10/12) sekitar pukul 08.30 Wita.
"Korban terdampak banjir, (rinciannya) rumah 67 unit, 158 kepala keluarga atau 731 jiwa," ungkap Achmad.
(sar/hsr)
