Siswa SMP Negeri 22 Makassar, Jalan Juanda, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dipulangkan lebih cepat karena sekolah terdampak banjir. Kebijakan ini dilakukan karena proses belajar mengajar dinilai tidak kondusif.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Selasa (10/12/2024) pukul 12.30 Wita, siswa sudah tidak berada di lokasi. Dua ruangan kelas dan 1 ruangan wakil kepala sekolah tergenang banjir.
Air terpantau mulai surut di kawasan sekolah. Hanya ada petugas kebersihan sekolah masih membersihkan ruangan yang sempat tergenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pagi air tinggi, sampai setengah lutut dewasa di pekarangan sekolah. Ada 2 kelas tergenang, masuk juga air di ruangan Wakasek," ujar penjaga sekolah Firman (78) kepada detikSulsel di lokasi.
![]() |
Ruangan yang tergenang, yakni kelas 9A dan 9B yang terletak di lantai dasar. Satu ruangan wakil kepala sekolah juga tergenang.
"Ada 6 kelas di lantai bawah tapi cuma 2 (tergenang), 9A dan 9B kelas yang tergenang, kelas yang lain di lantai 2 ada 9 kelas," ujarnya.
Firman mengungkapkan sejumlah siswa sempat datang bersekolah. Namun mereka diminta pulang lebih awal.
"Ada ji siswa tadi datang, tapi disuruh pulang semua karena bahaya," katanya.
Di luar sekolah, jalanan di wilayah Kelurahan Ujung Pandang Baru, Kecamatan Tallo, juga masih terendam banjir. Sejumlah kendaraan menerobos banjir yang ketinggian airnya mulai surut.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam sejumlah titik di Kota Makassar. Di Kecamatan Manggala, banjir dilaporkan membuat 13 warga mengungsi ke masjid.
"Masyarakat terdampak atau pengungsi 2 kepala keluarga dan 13 jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin dalam keterangannya, Selasa (10/12).
Lokasi pengungsian berada Masjid Jabal Nur, Jalan Biola 18 Blok 10, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala. Mereka yang mengungsi terdiri dari lelaki dewasa 2 orang, perempuan dewasa 4 orang, dan anak-anak 7 orang.
(sar/hsr)