Polisi Ungkap 77 Mahasiswa di Makassar Jadi Korban TPPO Ferienjob ke Jerman

Polisi Ungkap 77 Mahasiswa di Makassar Jadi Korban TPPO Ferienjob ke Jerman

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Jumat, 22 Nov 2024 19:05 WIB
Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Jamaluddin Farti saat memberikan keterangan terkait 77 mahasiswa Makassar jadi korban ferienjob ke Jerman.
Foto: Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Jamaluddin Farti saat memberikan keterangan terkait 77 mahasiswa Makassar jadi korban ferienjob ke Jerman. (Reinhard Soplantila/detikSulsel)
Makassar -

Polisi mengungkap sebanyak 77 mahasiswa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi korban tindak pidana perdagangan (TPPO) ke luar negeri. Modus yang digunakan adalah program kerja musim liburan atau dikenal dengan istilah ferienjob di Jerman.

"Dia berangkatkan mahasiswanya ke sana, ada yang kurang lebih 14 (orang), ada yang 63 orang yang berangkat di tahun 2023 dan kini telah kembali," ujar Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Jamaluddin Farti kepada wartawan, pada Jumat (22/11/2024).

Kasus ini bermula dari empat laporan polisi (LP) yang diterima Polda Sulsel terkait dugaan perdagangan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dari empat laporan tersebut, salah satunya berhubungan dengan program ferienjob yang kini telah memasuki proses penyidikan oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Sulsel, pada Jumat (22/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jamaluddin mengatakan, Ferienjob ini adalah program di Jerman yang berlangsung selama masa liburan pada Oktober, November, dan Desember. Dia menyebut sebuah perusahaan datang membawa program ini ke Indonesia dan mendatangi sejumlah kampus untuk bekerjasama sesuai dengan bidang studinya.

"Tidak sesuai dengan perjanjiannya bahwa kalau berangkat ke luar negeri nanti (mahasiswa) dipekerjakan di sana terkait dengan program studinya. Tapi di sana pekerjaannya yang berbeda pekerjaan kasar," ungkap Jamaluddin.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan bahwa saat ini kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan. Dugaannya terkait perdagangan manusia.

"Ada empat orang (diduga terlibat), terdiri dari pihak perusahaan dan pihak kampus yang mengajak kerja sama. Kasus ini sudah masuk tahap penyidikan sejak bulan ini," katanya.




(ata/ata)

Hide Ads