Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) turun tangan mengusut kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus magang program ferienjob ke Jerman. Polda meminta kepada mahasiswa yang menjadi korban TPPO untuk melapor ke polisi.
"Saya sudah perintahkan ke Dirkrimum dan Kapolrestabes, kalau ada laporan dan korban yang jelas, segera faktakan dan proses tuntas," kata Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi kepada detikSulsel, Sabtu (30/3/2024).
Andi Rian mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan terkait kasus TPPO tersebut. Dia pun kembali memastikan Polda Sulsel akan mengusut tuntas kasus yang sedang heboh ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Polda Sulsel dan jajaran belum ada (laporan)," bebernya.
Dia juga mengimbau agar mahasiswa yang merasa dirugikan atau mengalami perilaku terkait TPPO untuk melaporkannya. Menurutnya, Polda Sulsel tak akan tanggung-tanggung dalam menangani kasus perdagangan orang berkedok magang ke Jerman tersebut.
"Kalau ada yang merasa menjadi korban, silakan melapor. Pasti kita tangani secara profesional dan proporsional," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah kampus di Kota Makassar merespons soal dugaan TPPO melalui program magang ferienjob ke Jerman. Mayoritas kampus membantah telah melakukan kontrak kerja sama dengan program magang tersebut.
Adapun kampus yang merespons dugaan TPPO ferienjob itu di antaranya, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Fajar (Unifa) Makassar, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
(asm/asm)