Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta 2 pihak kampus di Makassar mengklarifikasi terkait dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus magang program ferienjob ke Jerman. Selain pihak kampus, polisi juga akan memeriksa sejumlah mahasiswa yang terlibat program tersebut.
"Sudah ada yang kami klarifikasi dari beberapa kampus. Sementara ini, kami sendiri baru klarifikasi 2 kampus," kata Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Jamaluddin kepada detikSulsel, Senin (1/4/2024).
Jamaluddin mengatakan tahap awal ini pihaknya melakukan klarifikasi dari kampus terlebih dahulu. Setelah itu, kata dia, Polda dan Bareskrim Sulsel akan memeriksa sejumlah mahasiswa yang terlibat ferienjob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memaparkan ada mahasiswa yang mengikuti ferienjob secara mandiri. Menurutnya, para mahasiswa tersebut berangkat ke Jerman tanpa sepengetahuan pihak kampus.
"Begini, sebab kampus juga kan kalau yang saya baca ada mahasiswanya yang berangkat. Namun, keberangkatan tersebut tanpa sepengetahuan kampus," tambahnya.
Polda Sulsel lanjut Jamaluddin, menggencarkan penyelidikan ferienjob di kampus-kampus yang ada di Makassar. Hal itu dikarenakan ferienjob bukan program resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).
"Itu kan bukan program resminya Dikti," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Sulsel turun tangan menangani kasus TPPO dengan modus magang ferienjob mahasiswa ke Jerman. Polda meminta mahasiswa yang terlibat menjadi korban agar melapor ke polda.
"Saya sudah perintahkan ke Dirkrimum dan Kapolrestabes, kalau ada laporan dan korban yang jelas, segera faktakan dan proses tuntas," kata Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi kepada detikSulsel, Sabtu (30/3).
Sejumlah kampus di Kota Makassar juga telah merespons soal dugaan TPPO melalui program magang ferienjob ke Jerman. Mayoritas kampus membantah telah melakukan kontrak kerja sama dengan program magang tersebut.
Adapun kampus yang merespons dugaan TPPO ferienjob itu di antaranya, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Fajar (Unifa) Makassar, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
(ata/hmw)