Pertimbangan Polisi Pulangkan Oknum Guru Diduga Perkosa Siswi SLB di Makassar

Pertimbangan Polisi Pulangkan Oknum Guru Diduga Perkosa Siswi SLB di Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 18 Nov 2024 09:30 WIB
Gedung Polrestabes Makassar, Sulsel
Foto: Hermawan M-detikcom
Makassar -

Polisi memulangkan oknum guru yang diduga memperkosa siswi disabilitas sensorik pendengaran berusia 15 tahun di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi belum memiliki cukup bukti dan masih menunggu hasil visum dari korban.

Polisi awalnya mengamankan oknum guru tersebut atas laporan keluarga korban pada Kamis (14/11). Namun polisi belum memiliki cukup bukti untuk menahan oknum guru tersebut sehingga dipulangkan pada Jumat (15/11).

"Kita tunggu hasil visum mungkin Senin (keluar)," ujar Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar Iptu Hartawan kepada detikSulsel, Sabtu (16/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hartawan mengatakan oknum guru tersebut telah dimintai keterangan. Dia menegaskan pihaknya tidak bisa menahan oknum guru tersebut lebih dari 24 jam karena kurangnya alat bukti.

"Sudah diperiksa terlapor, sudah dipulangkan kemarin karena tidak bisa ditahan lebih dari 24 jam. (Terlapor) Guru sekolah luar biasa swasta," katanya.

ADVERTISEMENT

Hartawan mengungkapkan pihaknya telah memeriksa korban dan terlapor. Selanjutnya pihaknya akan memeriksa beberapa orang saksi untuk menentukan arah dari kasus ini.

"Baru pemeriksaan korban, terlapor juga, tinggal saksi ini, kalau sudah itu nanti tinggal gelar (perkara)," terangnya.

Korban Menangis Saat Pulang dari Sekolah

Kasus dugaan pemerkosaan oleh oknum guru SLB itu terungkap saat korban pulang dari sekolah dalam keadaan menangis pada Senin (11/11). Pihak keluarga yang curiga kemudian bertanya ke korban terkait peristiwa yang dialami di sekolah.

"Keponakanku pulang menangis histeris lalu saya tanya pakai bahasa isyarat bahwa diangkat bajunya lalu diremas payudaranya," ujar tante korban, HJ kepada detikSulsel, Sabtu (16/11).

HJ mengatakan pihaknya kemudian ke sekolah dan menemui kepala sekolah pada Selasa (12/11). Saat itu, korban menjelaskan apa yang membuatnya menangis dan menunjuk tas oknum guru tersebut.

"Kita bertiga didudukkan sama kepala sekolah lalu mulai cerita sama ini keponakanku yang korban, dia bilang bagaimana kejadiannya? Kejadian di mana? Dan jam berapa? Dan pada akhirnya ditanya siapa? Keponakanku menunjuk satu tas di ruangan itu dia tunjuk tasnya (pelaku)," kata HJ.

Kepala sekolah kemudian menelpon oknum guru tersebut untuk datang ke ruangan. HJ menuturkan keponakannya kembali menangis histeris saat oknum guru tersebut masuk ke ruangan.

"Setelah dia (kepsek) menelepon masuklah salah seorang guru (lalu) keponakanku ini langsung histeris sambil tunjuk-tunjuk ini orang histeris sekali," bebernya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

HJ menuturkan oknum guru tersebut tidak mengakui perbuatannya. Oknum guru tersebut bahkan menantang keluarga korban untuk melakukan visum atas tuduhan tersebut.

"Dia bilang bukan saya pelakunya dan saya bilang tidak mungkin keponakanku tunjuk histeris kalau bukan kamu pelakunya. Kalau begitu dia bilang visum saja langsung karena ada bekas goresan di tangannya," ungkapnya.

"Keponakanku kasih lihat goresan dia ditarik diangkat bajunya masuk tangannya pelaku, keponakanku sempat mau lari tapi ditarik. Ada goresan di tangan sebelah kiri ditarik, terus dia bilang visum saja kalau memang ada bekas kukuku di situ," sambungnya.

Lebih lanjut, HJ mengatakan ketua yayasan SLB bersama pihak guru sempat melakukan mediasi dan meminta kasus ini diselesaikan dalam dua hari. Namun karena tidak mendapatkan kabar, pihak keluarga korban bersama Bhabinkamtibmas Polsek Tamalanrea kembali mendatangi sekolah pada Kamis (14/11).

"Mereka hadirkan (oknum guru terduga pelaku) dan tetap dia tidak akui. Satu setengah jam kemudian datang keluarga saya, makanya hari Kamis itu diamankan di Polres," sebutnya.

Korban Ngaku Berulang Kali Disetubuhi

HJ menambahkan pihaknya telah melaporkan dugaan pemerkosaan ini ke pihak Polrestabes Makassar. Apalagi korban mengaku sudah beberapa kali disetubuhi dan dicabuli di area sekolah.

"Terduga pelaku ini pelototi matanya sampai keponakanku ketakutan jadi keponakanku ini diancam dengan di matanya dari terduga pelaku gurunya. Keponakanku mengaku bahwa sudah pernah disetubuhi sudah berulang kali bukan cuma permasalahan remas payudara seperti laporanku di awal," bebernya.

"Dia bilang dengan bahasa isyarat lokasinya di WC sekolah," tambahnya


Hide Ads