Janji Polres Lutim Usut Tuntas Kasus Kematian Chika di Jalan Trans Sulawesi

Janji Polres Lutim Usut Tuntas Kasus Kematian Chika di Jalan Trans Sulawesi

Ahmad Al Qadri - detikSulsel
Senin, 18 Nov 2024 05:30 WIB
Foto Jessica Sollu alias Chika atau Jeje (kiri) dan foto mendiang neneknya.
Foto: Foto Jessica Sollu alias Chika atau Jeje (kiri) dan foto mendiang neneknya. (Ahmad Al Qadri/detikSulsel)
Luwu Timur -

Polres Luwu Timur (Lutim) berjanji mengusut tuntas kasus kematian Jessica Sollu alias Chika atau Jeje (23) yang mayatnya ditemukan di tepi jurang Jalan Trans Sulawesi, Kabupaten Lutim, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi tengah memburu pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Chika.

Diketahui, jasad Jessica kini disemayamkan di rumah duka di Jalan Batara, Kota Palopo pada Sabtu (16/11) malam. Kasat Reskrim Polres Luwu Timur Iptu Achmad Alfian mengawal langsung pemulangan jenazah usai mayat korban diautopsi.

"Kami dari Satreskrim Polres Luwu Timur mengupayakan perkara ini dapat segera kami ungkap dan kami tangkap pelakunya," tegas Alfian kepada wartawan di Palopo, Sabtu (16/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alfian mengatakan, kasus ini menjadi atensi Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono. Dia mengimbau keluarga korban mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian.

"Kami akan menindak perkara ini secara profesional, tegas dan cepat supaya pihak-pihak dari keluarga korban tidak melakukan upaya-upaya lain atau tindakan yang menyebabkan suatu peristiwa tindak pidana baru," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya sampaikan lagi kepada pihak keluarga korban untuk menyerahkan sepenuhnya proses kepada pihak yang berwajib yaitu Polres Luwu Timur," tegas Alfian.

Dari hasil penyelidikan sementara, Alfian mengungkap adanya unsur tindak pidana di balik kematian Chika. Hal ini berdasarkan temuan sejumlah luka yang ada di tubuh korban.

"Dari hasil penyelidikan kami diduga adanya peristiwa tindak pidana, karena di situ kami menemukan beberapa luka memar dan luka lainnya pada korban," ungkapnya.

Namun Alfian belum menegaskan bahwa Chika merupakan korban pembunuhan. Dia mengaku akan menyampaikan perkembangan penyelidikan setelah pemeriksaan rampung.

"Kami masih mendalami itu (korban diduga dibunuh), karena belum bisa kami informasikan. Nanti ketika kami sudah menangkap pelakunya dan jelas rangkaian semua kami melakukan rilis," lanjut Alfian.

Penyidik juga masih menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk menentukan penyebab kematian korban. Alfian kembali menegaskan akan segera mengungkap kasus ini.

"Mungkin kita fokuskan ke hasil autopsi bahwa hasilnya akan nanti dikeluarkan oleh kedokteran forensik dalam waktu secepat-cepatnya," imbuhnya.

Sebagai informasi, mayat Chika ditemukan di Jalan Trans Sulawesi di Dusun Sampuraga, Kecamatan Mangkutana, Rabu (13/11) sekitar pukul 07.00 Wita. Jenazah rencananya akan dimakamkan di Kabupaten Tana Toraja pada Senin (18/11).

Chika Diduga Korban Perampokan

Chika sempat menumpangi mobil travel untuk kembali ke tempat kerjanya di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Tante Chika, Yeni Sollu menduga keponakannya merupakan korban perampokan.

"(Dugaan) Perampokan ya, karena setelah kejadian ini banyak yang chat, banyak yang telepon, katanya 3 minggu lalu juga ada jenazah yang dibuang, di jalur yang sama (mayat Chika ditemukan)," ujar Yeni kepada detikSulsel, Sabtu (16/11).

Dugaan itu diperkuat setelah sejumlah perhiasan yang dikenakan Chika dilaporkan hilang. Saat mayatnya ditemukan, hanya ada gelang yang didapati di tubuh korban.

"Saat didapat cuma ada gelangnya. Beberapa waktu terakhir saya lihat Chika sering pakai anting ya, cuma waktu saya lihat jenazahnya antingnya juga hilang, kalung juga," bebernya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Keluarga Chika Curigai Sopir Travel

Yeni juga menaruh kecurigaan terhadap sopir travel yang membawa Chika. Sopir travel yang mengantar Chika berdalih telah mengantar korban tiba di kosannya di Morowali.

"Itu waktu kami tanya, kami tanya kamu antar ke mana? Dia (sopir) bilang saya sudah antar di kosnya, anaknya ibu sudah tiba," kata Yeni.

Kecurigaan itu muncul setelah keluarga sempat menghubungi Chika untuk memastikan namun korban tidak merespons. Akhirnya, keluarga korban di Morowali melakukan pengecekan keberadaan korban di kosannya.

"Ada keluarga juga di sana dia dobrak kosnya, divideokan barang-barangnya juga belum ada, jadi kami kejarlah informasinya. Waktu kita sudah tau ini anak belum tiba, kita sudah cemas," ungkapnya.

Pihak keluarga pun mendesak aparat kepolisian segera mengungkap kasus kematian Chika. Dia mendesak pelaku yang bertanggung jawab dihukum seberat-beratnya.

"Kami berharap itu pelakunya ditemukan, kemudian di proses sesuai aturan hukum. Kita kan berharap hukum benar ditegakkan," tutur Yeni.

Yeni menduga pelaku yang melakukan perampokan kepada Chika lebih dari satu orang. Dia menduga pelaku bekerja sama saat melakukan aksi kejahatannya hingga belakangan mayat Chika ditemukan di tepi jurang.

"Karena kalau dia cuma satu dia akan diseret, mungkin dia akan ditendang dan jatuh pasti dekat jalan itu. Sedangkan dia itu kan jatuhnya 20 meter ke bawah (jurang), jadi tidak mungkin sendiri," jelasnya.


Hide Ads