Terungkap Pasien ODGJ RSK Dadi Makassar Tewas Usai Diikat Perawat

Terungkap Pasien ODGJ RSK Dadi Makassar Tewas Usai Diikat Perawat

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Minggu, 03 Nov 2024 09:00 WIB
Polisi menggelar rekonstruksi kasus meninggalnya pasien ODGJ bernama Syahrullah (40) di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Polisi menggelar rekonstruksi kasus meninggalnya pasien ODGJ. (dok. istimewa)
Makassar -

Pasien ODGJ bernama Syahrullah (40) di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas setelah diamankan oleh perawat dengan cara diikat. Fakta ini terungkap dalam rekonstruksi kasus yang dilakukan polisi dan disaksikan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar.

Polisi menggelar rekonstruksi kasus tersebut di RSKD Dadi Makassar pada Kamis (31/10/2024). Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengatakan dalam rekonstruksi tersebut terdapat 42 adegan yang diperagakan.

"Kita laksanakan rekonstruksi bersama dengan pihak Kejari Makassar kita laksanakan sekitar 42 adegan," kata Kompol Devi Sujana kepada wartawan, Jumat (1/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Devi menuturkan pasien awalnya terlibat keributan hingga diamankan oleh perawat dengan cara diikat. Dia menyebut perawat tidak melakukan pengamanan terhadap pasien sesuai prosedur yang semestinya.

"Dinyatakan (korban) meninggal sekitar adegan 36, jadi setelah pasien ini ribut kemudian dilaksanakan upaya untuk mengamankan pasien sendiri dengan cara diikat. Nah di sana ada beberapa prosedur yang tidak dilaksanakan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Mungkin tadi dilihat sendiri, sehingga (kejadian itu) berakibat langsung terhadap kematian korban," tambahnya.

Dia mengungkapkan uraian kejadian dengan luka yang dialami korban sesuai dengan hasil autopsi yang didapatkan. Polisi turut menghadirkan dua oknum perawat RSKD Dadi Makassar yang saat itu bertugas yakni Nurdiansyah dan Nasrudiin.

"Ini juga sejalan dengan hasil autopsi, jadi hari pertama kejadian ini langsung kita laksanakan autopsi," katanya.

Devi menambahkan, rekonstruksi tersebut turut disaksikan pihak Kejari Makassar. Hal ini memang bertujuan menyamakan persepsi antara penyidik kepolisian dan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Kita laksanakan langsung di TKP-nya. Adapun tujuannya yaitu untuk memperjelas bagaimana kejadian ini hingga menimbulkan adanya kematian dari pihak korban," bebernya.

"Rekonstruksi ini juga untuk menyamakan persepsi terkait kejadian antara penyidik dengan JPU," tambahnya.

Kronologi Pasien ODGJ RSK Dadi Tewas

Humas RSKD Dadi, A'la Unas mengatakan Syahrullah awalnya diantar oleh keluarganya ke RSKD Dadi pada Jumat (18/10) sekitar pukul 13.30 Wita. Syahrullah langsung menjalani pemeriksaan di Instalasi Gawat Darurat Jiwa (IGD Jiwa) lalu dipindahkan ke ruang observasi.

"Sekitar pukul 16.00 Wita, pasien awalnya terlihat tenang, namun tiba-tiba menjadi gelisah yang menyebabkan terjadinya perkelahian," kata A'la Unas kepada detikSulsel, Selasa (22/10).

Menurutnya, Syahrullah di-restraint sesuai prosedur standar untuk menjaga keselamatan pasien dan petugas. Namun, pada pukul 21.00 Wita, Syahrullah ditemukan meninggal dunia.

"Saat ini penyebab kematian masih dalam penyelidikan dan kami bekerja sama penuh dengan pihak berwenang untuk menjelaskan semua rincian yang terjadi," bebernya.

A'la Unas mengungkapkan ada keterbatasan jumlah tenaga medis di RSKD Dadi. Khususnya pada malam hari, satu ruangan yang berisi 60 pasien hanya dijaga oleh dua orang perawat.

"Ketika banyak pasien yang gelisah (mengamuk), tentunya perawat akan kewalahan, sehingga meminta bantuan pasien ODGJ lain (yang dianggap stabil) untuk membantu," tuturnya.

Dia menambahkan pihaknya sangat menyesalkan peristiwa tersebut apalagi jika terbukti ada kelalaian dari petugas jaga. Pihaknya pun menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian.

"Mari sama-sama kita hormati proses dari kepolisian. Kami juga menunggu hasil dari penyelidikan," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads