Kondisi memprihatinkan dialami siswa SMA Negeri 1 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial SMA alias MA (15) yang diduga dikeroyok seniornya di depan sekolah. Korban mengalami trauma hingga hidungnya masih kerap mengeluarkan darah.
Kasus dugaan pengeroyokan itu terjadi di depan SMA Negeri 1 Makassar, Jalan Gunung Bawakaraeng No.53 Makassar pada Senin (7/10). Orang tua (ortu) korban pun melaporkan kasus yang menimpa anaknya itu ke polisi.
"Masih trauma, kalau kondisinya saat ini sementara dalam perawatan pemulihan di rumah," ujar ayah korban, Asdar Zubair kepada detikSulsel, Kamis (10/10/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asdar mengatakan kondisi anaknya belum pulih sebab hidungnya masih kerap mengeluarkan darah. Hal tersebut membuat anaknya belum bisa kembali bersekolah karena menjalani rawat jalan.
"Anak saya rawat jalan, hidungnya sampai tadi pagi masih keluar darah, memar di kepala, tangan dan badan," tuturnya.
Asdar mengungkap dari keterangan anaknya ada sekitar 10 orang yang melakukan pengeroyokan. Dia pun menyesalkan peristiwa yang menimpa anaknya itu.
"Pengakuan anak saya kurang lebih 10 orang (yang mengeroyok)," ucap Asdar.
Di sisi lain, Asdar mengaku tidak mengetahui duduk persoalan hingga anaknya dikeroyok. Dia pun berharap polisi segera menindaklanjuti laporannya.
"Saya tidak tahu juga masalahnya intinya saya keberatan dengan permasalahan penganiayaan tersebut," tegasnya.
Polisi Periksa Saksi-Korban
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana membenarkan terkait laporan orang tua korban. Dia mengatakan pihaknya telah mengambil keterangan dari saksi termasuk korban.
"Betul untuk laporan kami terima yang melapor orang tua korban sudah berjalan dan korban sudah lakukan visum," ujar Kompol Devi Sujana kepada wartawan, Rabu (8/10).
"Kita jelas periksa saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP) dan motifnya masih kita dalami," lanjutnya.
Devi menuturkan dari keterangan korban, pelaku diduga berjumlah lima orang. Korban yang duduk di bangku kelas X dikeroyok oleh seniornya yang kelas XII.
"Kita masih dalami untuk pelaku dari keterangan korban ada empat sampai lima orang masih kita dalami. Mereka satu sekolah dia korban kelas satu SMA pelaku seniornya," bebernya.
(hsr/hsr)