Badan Pertanahan Nasional (BPN) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjelaskan penyebab antrean pelayanan membeludak hingga warga berdesak-desakan. BPN menyebut membeludaknya antrean lantaran adanya peralihan aplikasi layanan.
"Karena adanya surat pembatasan aplikasi dari kementerian makanya kami tidak bisa lagi menggunakan aplikasi My Sertipikat karena itu lokal untuk kantor pertanahan Kota Makassar," ujar Koordinator Kelompok Substansi Umum dan Kepegawaian ATR/BPN Makassar, Ashadi kepada detikSulsel, Selasa (8/10/2024).
Ashadi mengaku aplikasi My Sertipikat telah resmi dimatikan. Kini diganti dengan aplikasi dari Kementerian ATR/BPN yakni Sentuh Tanahku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang viral ini, yang terjadi 2 hari ini mudah-mudahan tidak terjadi lagi besok. Kita nanti uji coba dulu di loket. Jadi besok itu kami langsung buka pintu saja, tidak seperti tadi," katanya.
Dia mengakui, pihaknya masih mencari solusi selama dua hari terakhir ini dengan adanya peralihan aplikasi tersebut. Pihaknya memastikan pelayanan mulai kembali normal, Rabu (9/10) besok.
"Besok insyaallah langsung saja masyarakat masuk loket masyarakat akan langsung diarahkan untuk men-download Sentuh Tanahku supaya antreannya langsung muncul," terangnya.
Ashadi menjelaskan aplikasi My Sertipikat selama ini memang digunakan oleh pemohon di Makassar. Aplikasi itu bisa digunakan warga untuk mengambil antrean loket hingga pengurusan berkas.
"Karena adanya surat Kementerian ATR/BPN bahwa tidak boleh kita memakai aplikasi kalau itu bersifat pra layanan. Olehnya itu kami sekarang akan memakai mulai besok, sebentar diuji coba, aplikasi Sentuh Tanahku untuk antrean online jadi pemohon bisa memilih untuk jadwal kedatangannya," jelasnya.
Dia juga mengungkap antrean membeludak disebabkan karena kemampuan loket hanya bisa melayani hingga 85 pemohon. Selain itu, animo masyarakat makin tinggi mengurus sendiri sertifikat tanahnya tanpa perantara.
"Seumpamanya ada pemecahan (sertifikat), jangan sampai berproses ada masuk sanggahan. Itu contoh kasus. Makanya kami arahkan untuk urus sendiri sertifikatnya, biasa yang calo yang biasa kasih susah tidak sesuai dengan yang ada di kantor kami," katanya.
"Kalau tidak ada kendala, tidak ada kekurangan berkas, kalau kita sekarang itu layanan prioritas, yang tanpa kuasa bisa selesai dalam 1 hari balik nama. Karena kita ada 7 prioritas, salah satunya balik nama," tambah Ashadi.
Sebelumnya diberitakan, layanan pengurusan sertifikat tanah di ATR/BPN Makassar dikeluhkan. Sejumlah warga mengaku sudah 2 hari antre namun tak kunjung mendapat antrean.
"Saya mau ambil blanko untuk tanah dari AJB ke SHM, sekalian mau konsultasi apalagi saya baru mengurus ini. Sudah dua kali, minggu lalu juga tidak dapat antrean. Minggu lalu memang saya datang jam 12, tapi tadi sengaja datang pagi-pagi, jam 8 tapi tidak dapat juga antrean," ujar salah seorang warga Makassar, Andi (48) kepada detikSulsel di lokasi, Selasa (8/10).
(asm/sar)