Wanita berinisial SA (39) yang tega membacok ibu kandungnya, SS (64) secara bertubi-tubi kini diobservasi di rumah sakit (RS) jiwa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku.
"Sementara masih dilakukan pemeriksaan apakah dia (pelaku) betul-betul mengalami gangguan jiwa atau tidak, diobservasi," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin kepada detikSulsel, Sabtu (28/9/2024).
Wahiduddin mengatakan pelaku menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSUD) Dadi Makassar. Menurut dia, pemeriksaan ini membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelakunya masih di Rumah Sakit Dadi menunggu hasil pemeriksaannya untuk ke Reskrim. Informasinya itu sekitar 2 sampai 3 minggu baru keluar hasilnya," ujarnya.
Pihaknya belum memastikan status hukum dari pelaku. Proses hukum terhadap pelaku akan dilanjutkan tergantung dari hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku.
"Kalau memang (hasil pemeriksaan) dia mengalami gangguan jiwa berarti kan tetap di rumah sakit, kalau tidak (mengalami gangguan jiwa) tentu diproses," tutur Wahiduddin.
Sementara kondisi korban saat ini dipastikan mulai membaik. Namun korban masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Sementara (kondisi korban) sudah agak baikan, tapi sampai saat ini kan masih dalam perawatan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, penganiayaan sadis itu terjadi di rumah korban di Jalan Tinumbu Lorong 148 C, Kecamatan Bontoala, pada Selasa (24/9) sekitar pukul 17.20 Wita. Pelaku membacok ibunya karena emosi saat disuruh membersihkan rumah.
"Tidak terima ditegur oleh ibunya untuk membersihkan rumah sehingga merasa tersinggung akhirnya dia melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang," ujar Kapolsek Bontoala, Kompol Muh Idris kepada wartawan, Selasa (24/9).
(sar/ata)