KPU menetapkan jumlah daftar pemilih sementara (DPS) sebanyak 1.040.305 pemilih di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk Pilkada Serentak 2024. Jumlah itu naik 139.218 jika dibandingkan dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilwalkot 2020 yang jumlahnya hanya 901.087 pemilih.
Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan DPS untuk tingkat Kota Makassar itu digelar di Hotel Claro Makassar, Sabtu (10/8). Dari 1.040.305 pemilih itu, laki-laki sebanyak 503.268 pemilih dan perempuan 537.037 pemilih.
"Hasil Rapat Pleno Terbuka ini menetapkan jumlah daftar pemilih sementara (DPS) pada Pilkada Serentak 2024 untuk tingkat Kota Makassar sejumlah 1.040.305," ujar Anggota KPU Makassar, Abdi Goncing dalam keterangannya, Minggu (11/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilih itu tersebar di 15 kecamatan, 153 kelurahan, 1.877 TPS di Makassar. Dari total 1.877 TPS tersebut, kata Abdi, dibagi atas 1870 TPS reguler dan 7 TPS khusus. Sementara TPS Khusus tersebar di beberapa lokasi, yakni, di lapas 2 TPS, rutan 3 TPS, kampus PIP 1 TPS, dan Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata) 1 TPS.
Sementara anggota KPU Makassar Hambaliie turut menanggapi sorotan Bawaslu Makassar saat pleno tersebut. Dia juga menganggap Ketua Bawaslu Makassar Dede tidak sampai walkout dalam rapat tersebut.
"Itu isu yang beredar kenyataannya Bawaslu ada ji sampai akhir penetapan," ujar kata Hambaliie.
Hambaliie menyebut Dede terlihat sedang berada di resepsi pernikahan salah satu ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kota Makassar.
"Kayaknya itu secara pribadi ketua Bawaslu ada keperluannya karena saya lihat ada dia hadiri perkawinan," jelasnya.
Makanya KPU Makassar merasa Bawaslu Makassar tak walk out dalam penetapan tersebut. Dia kembali menegaskan bahwa komisioner Bawaslu Makassar lainnya tetap berada dalam ruangan saat rapat.
"Iya (tidak walk out) karena ada ji bawaslu sampai akhir acara, ada bang jack (Rizal Suaib), ada Ahsan, ditambah kasubag dan staf satu orang. Jadi 4 orang," katanya.
Selain itu, dia menyebut perdebatan di rapat hingga Dede keluar adalah dinamika biasa dalam forum. Hanya saja dia menyesalkan pemberitaan di media yang terkesan berlebihan.
"Tidak ada (walk out), dinamika biasa ji itu. Maksud saya karena beberapa menit kemudian ada di acara kawinan salah satu ketua PPK kami. Bukan ji anu, saya paham ini model jurnalistik berbeda di zaman generasi ku. Saya pahami ji wacana begitu. Cuma zaman kita berbeda dalam jurnalistik," ujarnya.
Diketahui, dalam penetapan DPS tersebut sempat diwarnai insiden walk out oleh Ketua Bawaslu Makassar, Dede Arwinsyah. Dede awalnya mempertanyakan perubahan data pemilih yang disampaikan KPU Makassar dalam rapat tersebut.
"Jadi, kemarin (sehari sebelum rapat pleno) itu KPU mengundang kita untuk pra-rekapitulasi. Akhirnya kita hadirkan panwascam dan PPK. Kemarin sudah ada angka (data pemilih) yang disampaikan ke kita terkait dengan data hasil pleno. Pleno ini, kan berjenjang mulai dari PPS, PPK," ujar Dede kepada detikSulsel, Sabtu (10/8) malam.
Dede mengungkapkan data hasil pleno berjenjang itulah yang sedianya akan dibahas dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan DPS Pilkada 2024 yang berlangsung di Hotel Claro, Makassar, Sabtu (10/8). Akan tetapi, kata dia, terdapat perbedaan data saat pra-rekapitulasi dengan yang dibacakan pada rapat pleno terbuka.
"Kemarin itu data di PPK yang kemudian dilihat kenapa ada bisa terjadi perubahan data PPS ke PPK. Nah, ini yang kemarin kita sudah sepakat bahwa oke buatkan kami kronologi sehingga ada data tadi. Data itu didiskusikan. Nah, pas tadi pembacaan, kenapa data itu kemarin dibahas tidak dibacakan di sana," katanya.
Menurutnya, hal yang masuk akal saat ada perbedaan data pemilih saat pleno di tingkat PPS, PPK, maupun pada rapat pleno terbuka. Namun, kata dia, alasan di balik perbedaan itu yang harus dijelaskan.
"Masuk di akal memang karena ini, kan, dinamis pergerakannya. Cuma, yang kami tidak terima harusnya bacakan dulu itu data yang kemarin. Maksud saya, baca dulu itu yang kemarin kemudian jelaskan kenapa dia bisa bertambah, kenapa dia bisa berkurang," ucapnya.
(sar/hsr)