.webp)
Polisi mengupayakan kasus 5 remaja keroyok 2 perantau di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diselesaikan secara diversi. Kebijakan tersebut akan ditempuh lantaran kelima pelaku masih anak di bawah umur.
"Proses hukum kita telah lakukan dan tentunya karena mengingat pelaku pelajar kami coba untuk diversi dan itu masih berjalan," kata Kapolsek Tamalate, AKP Aris Soemarsono kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
Kelima pelaku masing-masing berinisial M (16), BEP (16), HG (15), A (16) dan MR (17). Mereka diamankan setelah menyerahkan diri ke polisi didampingi orang tua masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua terdeteksi anak-anak masih sekolah empat orang dan satu orang anak tunarungu bisu," ujarnya.
Aris mengatakan, pengeroyokan itu dipicu kesalahpahaman antara pelaku dan korban. Pelaku tersinggung saat korban membuang puntung rokok hingga nyaris mengenai salah satu keponakan pelaku.
"Pada saat datang (pelaku), sudah bicara (ke korban), namun ternyata dari belakang ada temannya pelaku yang lain tiga orang," jelas Aris.
Aksi kekerasan pelaku mengakibatkan korban mengalami luka memar. Korban pun melaporkan kejadian ini ke polisi.
"Jadi korban ini dua-duanya itu perantau dari luar Sulsel yang baru tiga hari datang dari Jawa," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, pengeroyokan itu terjadi di Jalan Andi Mappaoddang, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sabtu (20/7). Insiden tersebut terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
Kelima pelaku menyerahkan diri secara bertahap ke Mapolsek Tamalate. Polisi lebih dulu mengamankan tiga pelaku inisial M (16), BEP (16), HG (15) pada Rabu (24/7), lalu dua hari berselang menyusul dua pelaku lain inisial A (16) dan MR (17).
(sar/hsr)
