Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengungkap bukti baru alias novum yang menjadi alasan mengajukan peninjauan kembali (PK) atas lahan SD Pajjaiang Makassar ke Mahkamah Agung (MA). Danny menyebut SD Pajjaiang masuk dalam kawasan lahan GOR Sudiang.
"Sekarang dilihat, ternyata ada peta Gelora (GOR) Sudiang, masuk itu tanah, saya dapat informasi begitu," kata Danny kepada wartawan, Selasa (23/7/2024).
Danny mengatakan bukti baru tersebut menjadi alasan Pemkot Makassar mengajukan PK untuk mempertahankan lahan di SD Pajjaiang. Dia mengaku sudah mendapatkan dokumen terkait lahan SD Pajjaiang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya saya bilang di-fight (dikuatkan) saja di situ, ada dokumen didapat, artinya ini ada novum baru. Sudah dapat novum baru, makanya PK," bebernya.
Lebih lanjut, Danny menegaskan pembelian aset dalam pemerintahan tidak hanya berdasarkan putusan MA. Dia menegaskan pihak ahli waris juga mesti memiliki bukti alas hak atas lahan yang diklaim tersebut.
"Dalam persoalan politik aset di pemerintahan, kita tidak boleh membeli aset cuma berdasarkan hasil putusan MA. Harus sertifikat, makanya kita bilang sertifikatkan dulu itu baru kita ganti rugi," terangnya.
Di sisi lain, Danny juga menyayangkan siswa dan guru tidak bisa melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah lantaran disegel pihak ahli waris. Dia mengaku sementara mencari cara agar para siswa bisa tetap belajar.
"Ini sementara dipikirkan dulu untuk sekolahnya anak-anak di situ," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, ahli waris masih melakukan penyegelan kompleks SD Pajjaiang Makassar. Salah seorang ahli waris, Firman mengaku belum membuka segel lantaran menunggu iktikad baik Disdik Makassar untuk duduk bersama.
"Kita tutup ini karena menunggu iktikad baik dari Kadis Pendidikan," kata Firman saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (22/7).
Menurut Firman, pihaknya menunggu untuk duduk bersama saat siswa diliburkan selama 3 hari di pekan lalu. Namun dia mengaku belum dihubungi pihak Disdik Makassar hingga saat ini.
"Untuk duduk bersama kembali selama tiga hari libur, ujung-unjung tidak menghubungi ahli waris, jadi kita lanjut (segel)," bebernya.
(asm/sar)