4 Orang Jaringan Narkoba Internasional di Makassar Tanam 6,7 Kg Sabu di Tanah

4 Orang Jaringan Narkoba Internasional di Makassar Tanam 6,7 Kg Sabu di Tanah

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Minggu, 21 Jul 2024 10:42 WIB
Rilis kasus narkoba jaringan internasional di Polres Pelabuhan Makassar.
Rilis kasus narkoba jaringan internasional di Polres Pelabuhan Makassar. Foto: (Reinhard/detikSulsel)
Makassar -

Polisi menyebut 4 orang pelaku peredaran narkoba jenis sabu di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), merupakan jaringan internasional. Terungkap pelaku menanam 14 kaleng berisi sabu seberat 6,7 kilogram (Kg) dalam tanah di Kabupaten Selayar.

"Ada 14 kaleng diamankan di Selayar dengan total 6,7 kilogram (sabu), karena ada beberapa kaleng sudah rusak ditanam di Kabupaten Selayar," ungkap Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Wijayanto kepada wartawan, Sabtu (20/7/2024).

Restu mengungkapkan, salah seorang pelaku wanita inisial N memesan sabu sekitar 10 Kg. Barang haram tersebut kemudian dikirimkan oleh seorang warga negara asing (WNA) dalam bentuk paket sebanyak 20 kaleng susu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun polisi yang melakukan penyelidikan hanya mendapatkan 14 kaleng. Restu mengaku 6 kaleng berisi sabu lainnya sudah dijual oleh pelaku.

"Per kaleng ini informasinya rata-rata 400 sampai 500 gram," beber Restu.

ADVERTISEMENT

Pihaknya mengaku sudah mengantongi identitas WNA yang mengirimkan sabu tersebut. Restu mengatakan pelaku masih sementara dalam pengejaran.

"Untuk informasi awal dari laki-laki inisial D warga negara asing yang tidak berdomisili di wilayah Indonesia. Kami masih mencoba untuk mengembangkan jaringan Internasional tersebut," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap 4 orang pelaku peredaran narkoba jenis sabu di Makassar. Pelaku merupakan jaringan narkoba internasional.

Tim Satnarkoba Polres Pelabuhan Makassar awalnya membekuk tiga pria kaki tangan wanita N, yaitu MRC (22) dan ID (27) di Makassar, serta PR (55) di Kabupaten Maros. Sedangkan untuk wanita N, dibekuk di Makassar pada Rabu (17/7).

"Ini jaringan Internasional yang menyeberangkan barang tersebut dan untuk penerimaan barang tersebut tangan pertamanya itu adalah perempuan inisial N dan kemudian perempuan inisial N ini menerima barang dari jaringan terputus," ujar Restu.




(asm/sar)

Hide Ads