Disdik Putuskan Siswa SD Pajjaiang Makassar Libur 3 Hari Imbas Sengketa Lahan

Disdik Putuskan Siswa SD Pajjaiang Makassar Libur 3 Hari Imbas Sengketa Lahan

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 17 Jul 2024 17:02 WIB
Kompleks SD Pajjaiang Makassar disegel ahli waris.
Kompleks SD Pajjaiang Makassar disegel ahli waris. Foto: (dok. istimewa)
Makassar -

Sengketa lahan di SD Pajjaiang, Kelurahan Sudiang Raya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih belum menemui titik terang. Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar pun memutuskan meliburkan aktivitas belajar mengajar pada 3 sekolah dalam Kompleks SD Pajjaiang imbas sengketa lahan tersebut selama 3 hari ke depan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar Muhyiddin usai mediasi antara pihak Disdik Makassar bersama pihak ahli waris yang disaksikan oleh pihak kepolisian dan TNI setempat di rumah salah satu ahli waris, Jalan Pajjaiang, Rabu (17/7/2024). Muhyiddin mengatakan siswa diliburkan mulai besok, Kamis (18/7) hingga Sabtu (20/7) dan berharap aktivitas belajar mengajar sudah bisa kembali dilakukan pada Senin (22/7) nanti.

"Tadi saya sudah sampaikan ke ahli waris bahwa untuk tiga hari kami berkesimpulan untuk melakukan proses pembelajaran di rumah dulu. Kemudian insyaallah hari Senin kami minta untuk ada proses pembelajaran di sekolah," kata Muhyiddin kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhyiddin menuturkan, dalam mediasi dengan ahli waris tersebut, ada sejumlah hal yang dibahas dan menjadi permintaan dari pihaknya. Salah satunya yakni membiarkan aktivitas belajar mengajar tetap berjalan sembari menunggu proses hukum jelas.

"Yang pertama kami sampaikan tadi bahwa kesepakatan tadi bahwa kami meminta tetap proses belajar mengajar tetap berjalan, proses hukum tetap berjalan karena kita menunggu putusan PK (peninjauan kembali di MA)," ujar Muhyiddin.

ADVERTISEMENT

Pemkot Makassar, kata Muhyiddin, tidak dapat mengambil keputusan untuk membayar ganti rugi sebelum ada putusan dari PK tersebut. Menurutnya, apapun hasil PK nantinya, Pemkot Makassar pasti akan menjalankannya.

"Kami tadi menyampaikan ke kuasa hukum (ahli waris), karena masih ada upaya hukum pemerintah kota terkait dengan PK maka tentunya sebagai kuasa hukum tahu seperti apa. Kalau nanti hasil PK-nya mengatakan ditolak atau diterima itu harus jelas kita duduk bersama untuk terkait polemik ini," ujarnya.

"Tapi alhamdulillah tadi sudah ada niat baik sama-sama kita memikirkan 1.000 anak untuk anak-anak didik kita ini," lanjut Muhyiddin.

Muhyiddin mengungkap alasan meliburkan sekolah tiga hari karena menunggu hasil perundingan para keluarga ahli waris. Para ahli waris masih akan berkumpul untuk membuat keputusan bersama terkait penyegelan sekolah.

"Tadi ada permintaan dia mau melakukan dulu pertemuan karena masih ada ahli waris yang dimintai (keputusannya), jangan dia mengambil keputusan ada ahli waris tidak memahami jadi dia mau duduk dulu bersama semua ahli waris, termasuk (membahas) permintaan proses belajar Senin nanti," ungkapnya.

Dalam mediasi itu juga diputuskan papan bicara soal status lahan akan dipasang di luar pekarangan sekolah. Hal itu agar tidak mengganggu psikologi siswa.

"Bahwa atribut papan bicara tetap dibuat tetapi bunyinya berdasarkan ini (status lahan), kemudian bunyinya disampaikan masih dalam proses. Itu kita sepakat tapi bukan ditutup (gerbang) jadi papan bicara itu sambil menunggu nanti putusan tetap," jelasnya.

"Saya juga minta tadi papan bicara jangan di sekolah, cukup di luar saja kita pasang disampaikan begini-begini tapi bukan spanduk bagaimana, karena terkait psikologi anak karena ini terkait pendidikan," tambahnya.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads